Buku kumpulan surat-suratnya yang diterbitkan setelah kematiannya, "Habis Gelap Terbitlah Terang," menjadi sumber inspirasi bagi banyak wanita Indonesia yang ingin memperjuangkan hak-hak mereka.
BACA JUGA:Daftar PKB, Enos Mantap Maju Kembali Pilkada OKUT
BACA JUGA:KABAR DUKA : Seniman Kaligrafi Indonesia AD Pirous Meninggal di Usia 92 Tahun
Penetapan Hari Kartini
Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini pada tahun 1964, sebagai penghormatan terhadap perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan pendidikan di Indonesia.
Keputusan ini bertujuan untuk menghormati jasa-jasanya dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender.
Makna Peringatan Hari Kartini
Peringatan Hari Kartini memiliki makna yang mendalam dalam memperingati perjuangan Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
BACA JUGA:LINAC dan Brachytherapy, Opsi Pengobatan Kanker
BACA JUGA:BMKG : Mayoritas Kota Besar Berpotensi Hujan Akibat Dua Siklon Tropis, Hari Ini
Tujuannya adalah untuk menghormati perjuangan Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender, terutama dalam bidang pendidikan.
Hari Kartini juga menjadi pengingat untuk terus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender di Indonesia.
Tradisi Peringatan Hari Kartini
Tradisi peringatan Hari Kartini meliputi berbagai kegiatan seperti pawai dengan menggunakan pakaian adat daerah, upacara peringatan resmi, serta lomba-lomba yang mengangkat tema emansipasi wanita.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan Kartini dan untuk memeriahkan Hari Kartini.
Kartini dan Peringatan Hari Emansipasi Wanita di Indonesia