MURATARA, KORANPALPOS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengonfirmasi bahwa dua warga di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda daerah tersebut.
Banjir bandang setinggi 2,5 meter ini juga memaksa 196 orang warga lainnya untuk mengungsi.
Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, korban jiwa dan pengungsi berasal dari 32 desa di empat kecamatan yang terkena dampak banjir bandang, yaitu Karang Jaya, Rupit, Ulu Rawas, dan Rawas Ulu.
BACA JUGA:BPBD OKU Ingatkan Warga Waspada Bencana Banjir Bandang
BACA JUGA:Tinjau Banjir Bandang di Muratara, Anggota DPR RI Berikan Bantuan
BNPB telah memberikan penambahan dua perahu karet untuk mempercepat penanganan darurat dan evakuasi para korban.
Hingga Rabu pagi, data terkini dari tim Pusdalops BNPB mencatat bahwa 2.839 rumah warga tergenang banjir dan penghuninya harus dievakuasi.
Banjir juga menyebabkan kerusakan pada enam jembatan penyeberangan, lima rumah ibadah, dan 10 fasilitas kesehatan.
BACA JUGA:Waspadai Ancaman Banjir Bandang ! BPBD OKU Selatan Minta Warga Tetap Siaga
BACA JUGA:Dinas Perikanan Ogan Ilir Beri Bantuan Perahu Getek dan Ikan Segar untuk Korban Banjir
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara telah menyiapkan dapur umum di Desa Suka Menang, Karang Jaya, dan menyalurkan setidaknya 50 paket bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan makanan dan sandang para korban selama masa darurat bencana.
Banjir bandang melanda Kabupaten Musi Rawas Utara pada Selasa, 16 April 2024, akibat meluapnya beberapa anak sungai karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Sebanyak 17 rumah hanyut dan tiga jembatan gantung putus, mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
BACA JUGA:BPBD Sumsel Catat Sebanyak 353 Rumah di Ogan Ilir Terendam Banjir
BACA JUGA:Siagakan 300 Personel untuk Antisipasi Banjir dan Longsor