Menurutnya, prajurit yang bertugas menemukan asap keluar dari Gudang Nomor 6 sekitar pukul 18.05 WIB pada hari Sabtu.
Mereka segera memberitahu prajurit piket untuk memberikan peringatan kepada masyarakat tentang kemungkinan adanya ledakan.
"Sayangnya, ledakan pertama terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, yang kemudian diikuti oleh kebakaran di gudang tersebut. Kebakaran dan bunyi ledakan terus terjadi selama setidaknya 3 jam setelah ledakan pertama," jelas Pangdam.
BACA JUGA:Wamenag Prediksi Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024
BACA JUGA:Didesak Copot Kepala Dinas Pendidikan : Begini Jawaban Pj. Gubernur Sumsel !
Warga sekitar gudang telah dievakuasi sementara ke tempat-tempat yang lebih aman. Namun, situasi di sekitar gudang masih belum aman sehingga aparat tidak dapat langsung mendekat.
Pangdam menegaskan bahwa dalam 1-2 jam ke depan, aparat akan mencoba mendekat ke lokasi ledakan untuk melakukan pemadaman.
Namun, mereka tetap berhati-hati karena kemungkinan adanya ledakan kecil dari amunisi yang tersimpan.
"Dalam menghadapi situasi ini, kami memastikan bahwa kami mengikuti sistem penanganan ledakan dan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan," tambahnya.
Pangdam juga memberikan jaminan bahwa sistem penyimpanan amunisi di gudang tersebut aman.
Dengan adanya struktur gudang yang berada di bawah tanah dan dilengkapi dengan tanggul-tanggul, kemungkinan ledakan yang merambat dapat diminimalisir.
"Walaupun demikian, kami akan terus melakukan upaya maksimal untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat serta personel yang terlibat dalam penanganan kejadian ini," tutup Pangdam Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Dengan demikian, pihak militer terus berupaya mengendalikan situasi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat sekitar, sambil terus melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian tragis ini.(ant)