BACA JUGA:Roy : Kerugian Uang Negara Sudah Dikembalikan
BACA JUGA:Megawati Resmi Umumkan Mahfud MD Bakal Cawapres Pendamping Ganjar
Arif menjelaskan, pagi itu korban Nuril sedang menjaga pondok. Orang tuanya, sedang menyadap karet di kebun.
Datanglah tiga pelaku, salah satunya naik ke pondok.
“Pura-pura manu menumpang charge handphone,” bebernya.
Mengetahui korban sedang sendirian dalam pondok, pelaku memberi kode.
Kedua temannya menyusul naik, masuk dan membekap korban pakai bantal dan selimut yang ada.
“Tangan korban diikat pakai dasi sekolah, mulutnya disumpal pakai baju sekolah,” urai alumni Akpol 2003 itu.
Di hadapan polisi, tersangka Rian dan Mugiyanto, mengaku yang merencanakan merampok itu adalah No (DPO). Keduanya sedang berada di taman, lalu ditelepon No.
“Kato dio (No) lagi nak ke Baturajo. Lagi buntu (tidak ada uang), dia ngajak nyari lokak,” tukasnya.
Sampai akhirnya, mereka bertiga menuju pondok kebun karet yang ditunggui korban.
Informasi lain menyebutnya, dua hari sebelum kejadian, salah satu pelaku pernah datang ke pondok kebun tersebut. Sempat dikenali anak korban.
Tapi pelaku saat mengaku akan memancing ikan. ***