Untuk itu, ia mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah, terutama di daerah-daerah yang berpotensi mengalami konflik.
Ia memilih para pembantunya dari orang-orang terbaik pada masanya, baik dari keluarganya sendiri maupun dari kalangan umum yang loyalitasnya teruji.
BACA JUGA:Puasa Ramadhan: Tradisi Bersejarah yang Menyatu dengan Kehidupan Umat Islam
BACA JUGA:Puasa Ramadhan: Tradisi Bersejarah yang Menyatu dengan Kehidupan Umat Islam
Para gubernur, hakim, panglima perang, dan pengurus baitul mal yang dipilih oleh Muawiyah haruslah memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.
Dengan demikian, ia dapat memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan lancar dan masyarakat merasa aman dan tenteram.
Kebijaksanaan lain yang diterapkan oleh Muawiyah adalah menghargai nilai waktu.
Baginya, menyelesaikan tugas dan urusan dengan cepat dan efisien merupakan suatu keharusan.
Ia tidak menyia-nyiakan satu detik pun dari waktu berharga untuk berleha-leha.
Rutinitas harian yang ketat dan terstruktur membuatnya dapat mengelola negara dengan baik.
Muawiyah tidak hanya terbatas pada delegasi tugas kepada stafnya, tetapi juga terlibat langsung dalam menangani berbagai masalah.
Ia menerima aduan dari rakyat, membaca laporan-laporan, bermusyawarah, dan memutuskan perkara-perkara penting.
Sikapnya yang bekerja keras dan berdedikasi telah menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya.
Sebagai seorang pemimpin yang visioner, Muawiyah juga dikenal karena inovasinya dalam bidang pemerintahan.
Salah satu kontribusinya yang paling mencolok adalah pembentukan pos surat dan stempel kerajaan resmi.
Dengan adanya pos surat, pengiriman pesan dan surat-surat resmi menjadi lebih efisien dan terjamin kerahasiaannya.