Katarak juga dapat bersifat genetik, di mana seseorang memiliki kecenderungan untuk mengalami kondisi ini karena faktor keturunan.
5. Gangguan Metabolisme:
Gangguan metabolisme seperti diabetes mellitus dapat menyebabkan penumpukan gula dalam lensa mata, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pembentukan katarak.
BACA JUGA:Mengatasi Infeksi Saluran Kemih pada Wanita, Simak Langkah-Langkah Penting yang Perlu Diperhatikan!
BACA JUGA:Yuk Kenali ! Ini Tanda Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai : Nomor 1 Jarang Kita Sadari
6. Cedera Mata:
Cedera pada mata akibat benda tumpul juga dapat menjadi penyebab katarak traumatik.
Ngabila juga menjelaskan gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita katarak, antara lain:
1. Penglihatan kabur atau seperti tertutup oleh kabut.
2. Kesulitan melihat pada malam hari.
3. Penurunan sensitivitas terhadap cahaya.
4. Pandangan warna yang berkurang atau menguning.
5. Fotofobia, yaitu sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya.
5. Pandangan ganda saat melihat objek.
Saat ini, satu-satunya cara untuk mengobati katarak adalah melalui tindakan operasi.
Operasi katarak dapat dilakukan dengan metode PhacoEmulsifikasi, yang memiliki sejumlah keunggulan, antara lain: