Kisah Muawiyah bin Abu Sufyan (8)

Senin 18 Mar 2024 - 22:18 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Gubernur yang Berkomitmen Kesejahteraan Rakyat 

SETELAH periode kebijakan yang cenderung bersahaja di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab, Syam, yang meliputi Damaskus, Baalbak, dan Balqa, mendapat perubahan signifikan dengan kedatangan Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai gubernurnya.

Muawiyah, yang menggantikan posisi abangnya Abu Sufyan, menerima amanah ini dengan tekad untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan bagi kaum Muslimin di wilayah tersebut.

Muawiyah, dalam perannya sebagai gubernur, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap tanggung jawabnya.

Namun, pendekatan yang digunakannya agak berbeda dengan pendahulunya, Khalifah Umar.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (7)

BACA JUGA:Waspada Makan dan Minuman tak Sehat

Umar dikenal akan sifatnya yang sederhana, dekat dengan rakyat, dan tidak suka berfoya-foya.

Namun, Muawiyah lebih condong kepada pengagungan terhadap jabatan dan wibawa pemimpin.

Ketika Umar bin Khattab melihat iring-iringan kebesaran yang ditunjukkan oleh Muawiyah, beliau memberikan teguran.

Namun, Muawiyah menjelaskan bahwa tindakannya tersebut semata-mata untuk menghadapi kondisi sulit di Syam yang dipenuhi dengan mata-mata musuh.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (6)

BACA JUGA:Amalan-amalan Baik di Bulan Ramadan

Romawi masih belum rela menyerahkan wilayah Syam kepada kekuasaan Muslimin, sehingga mereka terus mencari celah untuk menyerang kembali.

Muawiyah berdalih bahwa untuk menakuti musuh, kehormatan dan wibawa Islam harus ditegakkan.

Kategori :