PALEMBANG - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan menyebutkan proses proyek pembangunan jalan layang Sekip Ujung di Kota Palembang mencapai 95 persen.
“Proses pengerjaan pembangunan jalan layang Sekip Ujung terbagi menjadi empat dan kini telah mencapai 95 persen,” kata Kepala BBPJN Sumsel Hardy Siahaan saat menerima kunjungan kerja DPR RI Komisi V di Palembang, Senin (4/3).
Ia menjelaskan pihaknya juga sedang mengerjakan bagian oprit jembatan. Pengerjaan oprit jembatan itu agak khusus sebab memiliki konstruksi timbunan ringan mortar busa.
“Hal ini untuk mengatasi kondisi tanah lunak di bagian bawah jembatan dan juga tinggi timbunan di atas. Maka dari itu, kami menggunakan timbunan ringan mortar busa,” jelasnya.
BACA JUGA:Kolaborasi Kemenag dan Unilever Indonesia Bersama Lifebuoy Cetak Duta Santri di Ponpes SMB Palembang
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Selamatkan Uang Negara Rp8,4 Miliar
Kemudian, pihaknya juga akan mengerjakan penataan bagian bawah jembatan dengan membangun sebuah taman, serta penataan trotoar di jalan frontage.
“Jalan layang ini memiliki panjang 660 meter dengan jembatan sepanjang 190 meter (4 Span) dan oprit 470 meter (160 meter di Jalan Basuki Rahmat dan 310 meter Jalan R Soekamto sementara lebar jalan ini 18,4 meter memiliki empat lajur dan dua arah,” jelasnya.
Ia mengatakan pembangunan jalan Sekip Ujung itu dimulai pada bulan April Tahun 2022, dan akan diserahkan terima akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO) pada tanggal 29 April 2024 dengan total anggaran senilai Rp168,19 miliar dengan tiga tahun anggaran.
Namun, pembangunan jalan layang Sekip Ujung mengalami keterlambatan dikarenakan adanya kendala pembebasan lahan di sekitar proyek tersebut.
BACA JUGA:Pertegas Komitmen Pegang Aspek HSSE
BACA JUGA:Agus Fatoni Terima Gelar Kehormatan dari Keraton Surakarta
“Proses pembebasan lahan ini memakan waktu selama enam bulan, sehingga kami tidak bisa mengerjakan pondasi jalan layang Sekip Ujung,” jelasnya.
Ia pembangunan flyover ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di persimpangan antara Jalan Amfibi dan Angkatan 66.
“Hingga saat ini di persimpangan Jalan Amfibi dan Angkatan 66 sering macet. Tentunya jalan layang Sekip Ujung ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di persimpangan jalan tersebut,” kata Hardy.