Popularitas bihun lintas negara ini menunjukkan perannya sebagai bahan pangan yang sederhana namun universal.
Dari sisi penyajian, bihun tergolong mudah diolah.
Sebelum dimasak, bihun kering biasanya cukup direndam dalam air panas selama beberapa menit hingga lunak.
Setelah itu, bihun dapat langsung dimasak bersama bumbu dan bahan lain tanpa memerlukan waktu lama.
BACA JUGA:Sambal Cumi Asin Jadi Menu Favorit Menjelang Liburan, Pedagang Raih Omzet Tinggi
Kemudahan ini membuat bihun menjadi pilihan praktis bagi banyak orang terutama untuk menu sehari-hari.
Selain praktis, bihun juga dikenal sebagai bahan makanan yang relatif rendah lemak.
Kandungan kalorinya cenderung lebih ringan dibandingkan mi berbahan tepung terigu.
Meski demikian, nilai gizi bihun sangat bergantung pada cara pengolahan dan bahan pendampingnya.
BACA JUGA:Jagung Bakar Jadi Menu Favorit Malam Tahun Baru, Pedagang Raup Untung Berlipat
BACA JUGA:Ayam Geprek Kian Meroket: Antrean Mengular di Jam Makan Siang, Inovasi Rasa Jadi Kunci Daya Tarik
Jika dimasak dengan banyak minyak atau ditambahkan lauk berlemak, tentu kandungan kalorinya akan meningkat.
Dalam perkembangannya, bihun kini hadir dalam berbagai variasi baik dari segi ketebalan maupun kemasan.
Ada bihun kering yang tahan lama untuk disimpan serta bihun basah yang siap pakai.
Inovasi ini semakin memudahkan konsumen dalam mengolah bihun sesuai kebutuhan.
BACA JUGA:Sop Daging Jadi Primadona Musim Hujan, Penjualan Meningkat di Berbagai Daerah
BACA JUGA:Sambal Nanas Mulai Diminati, Sensasi Pedas-Manis yang Jadi Tren Baru Kuliner Nusantara
Dengan tekstur yang lembut, rasa yang netral serta kemudahan pengolahan bihun tetap menjadi salah satu bahan makanan favorit di dapur masyarakat.
Keberadaannya yang sederhana namun serbaguna menjadikan bihun tak lekang oleh waktu dan terus relevan dalam berbagai kreasi kuliner modern maupun tradisional.*