KORANPALPOS.COM - Aksi dramatis mewarnai proses penangkapan terhadap Carmas alias Ujang Begi (47), seorang bandar narkoba yang sudah lama menjadi target operasi Satres Narkoba Polres Banyuasin.
Peristiwa itu terjadi di Desa Tanjung III, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin, Kamis (20/11), dan melibatkan 35 personel kepolisian yang harus bergerak dari dini hari.
Penangkapan tersebut berubah menjadi insiden penuh ketegangan setelah sejumlah warga berusaha mengalihkan perhatian dan menggagalkan proses penegakan hukum.
BACA JUGA:Kejati Sumsel Ungkap Modus KUR Fiktif, 7 Tersangka Ditangkap, 2 Mangkir
BACA JUGA:Pemuda di Lubuklinggau Tikam Tetangganya Hingga Nyaris Tewas, Ini Pemicunya!
Menurut keterangan Kasat Narkoba Polres Banyuasin, Iptu Dian Idaman, saat pihaknya tiba dan mulai melakukan penangkapan, suasana desa yang awalnya tenang mendadak berubah riuh.
Secara tiba-tiba, sekelompok warga—sebagian besar ibu-ibu—keluar dari rumah sambil berteriak, menangis, bahkan berguling di tanah.
“Fokus anggota sempat terpecah karena reaksi warga cukup ekstrem. Mereka seperti sengaja membuat kegaduhan untuk mengacaukan konsentrasi petugas,” jelas Dian.
BACA JUGA:Peristiwa Penganiayaan Kades Cahya Bumi OKI Sempat Viral, Kini Berakhir dengan Persaudaraan!
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Guru PPPK di OKU Berhasil Diringkus
Aksi tersebut bukan hanya sekadar ekspresi emosional. Menurut polisi, gerakan dan suara keras dari para warga diduga menjadi bentuk peringatan kepada pihak dalam kampung bahwa sedang terjadi penggerebekan.
Drama semakin memuncak ketika petugas akhirnya berhasil mengamankan Ujang Begi dari dalam rumah.
Saat polisi membawa tersangka ke luar, tiba-tiba bunyi beduk masjid menggema keras dari arah tak jauh dari lokasi.
BACA JUGA:Seorang Warga Prabumulih Tewas Mengenaskan di Prabujaya, Diduga Disambar Kereta Api Babaranjang