Mendagri Minta Karang Taruna Jadi Motor Perubahan Desa

JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong Karang Taruna untuk tampil sebagai motor penggerak perubahan di tingkat desa, terutama dalam mempercepat pembangunan desa dan memaksimalkan peran pemuda sebagai agen transformasi.

Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, Tito menegaskan bahwa pemuda selalu menjadi kekuatan pendorong perubahan di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

“Sebagai Mendagri yang membina desa bersama Kementerian Desa, saya melihat bahwa kekuatan yang paling sering menjadi driving force perubahan itu adalah pemuda,” ujarnya.

BACA JUGA:Anwar Iskandar Kembali Pimpin MUI 2025–2030, Terpilih Lewat Musyawarah Formatur

BACA JUGA:Gibran di G20 Tegaskan Program MBG sebagai Investasi Strategis Bangsa

Ia menilai posisi Karang Taruna sangat strategis dalam mengoptimalkan peran Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).

Selama ini, kata Tito, dinamika pembangunan di desa banyak digerakkan oleh Tim Penggerak PKK dan Posyandu. Untuk itu, hadirnya peran pemuda menjadi penting agar inovasi dan kreativitas dapat berjalan lebih kuat.

Mendagri juga menyinggung besarnya potensi generasi muda dalam mendukung percepatan pembangunan desa.

BACA JUGA:Indonesia–Afrika Selatan Sepakati Bebas Visa, Gibran Umumkan di Johannesburg

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Mitigasi Bencana Usai Longsor Mematikan di Cilacap

Dengan kondisi bonus demografi yang tengah dinikmati Indonesia—di mana jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar—peran pemuda harus dimanfaatkan secara maksimal, terutama melalui wadah Karang Taruna.

Menurut Tito, tren global menunjukkan perpindahan penduduk dari desa ke kota semakin meningkat. Jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang memperkuat desa, maka ketimpangan akan semakin melebar.

Dalam konteks itu, ia menilai program-program Presiden Prabowo Subianto, seperti penguatan Koperasi Desa Merah Putih, menjadi langkah strategis untuk menahan laju urbanisasi dan meningkatkan kemandirian desa.

BACA JUGA:DPR Desak Distribusi Pupuk Lancar