“Sebagai salah satu desa terdekat dengan Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir, kami berharap pengabdian dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian ini dapat memberikan dampak, baik bagi perkembangan Desa Burai,” ujar Ketua Tim Fitra Gustiar.
Sementara anggota tim pengabdian, Lya Naiatul Fadilah menambahkan bahwa sistem budi daya terapung dapat menjadi solusi adaptif terhadap kondisi lahan Desa Burai yang sebagian besar perairan.
Desa Burai yang sebagian besar wilayahnya perairan, dengan teknologi sederhana rakit apung, masyarakat tetap bisa mendapatkan suplai sayuran segar melalui budi daya tanaman sayuran terapung.
"Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Unsri dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat melalui inovasi pertanian berbasis kearifan lokal. Dengan adanya teknologi budi daya sayuran terapung, diharapkan Desa Burai dapat menjadi percontohan bagi desa lain di wilayah perairan Ogan Ilir dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan," kata Lya Naiatul.
Sementara itu, Sekretaris Desa Burai Ogan Ilir Arianto pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada tim Fakultas Pertanian Unsri yang telah melakukan kegiatan PKM dengan mengedukasi masyarakatnya melakukan budi daya sayuran terapung.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi selama pelaksanaan kegiatan, warga berpartisipasi aktif dalam pelatihan pembuatan rakit apung, penanaman, serta perawatan tanaman.
"Masyarakat tertarik dengan teknologi tanaman terapung yang dapat dimanfaatkan untuk budi daya berbagai jenis sayuran, karena rakit apung bisa dibuat dengan bambu atau bahan yang ramah lingkungan dan mudah diperoleh di sekitar Desa Burai," kata Sekdes Burai. (ant)