Kemkomdigi Dorong Internet Murah, Perempuan Papua Bangkit di Era Digital dan Smart City

Kamis 23 Oct 2025 - 20:24 WIB
Reporter : Bambang Samudera
Editor : Dahlia

Para kreator perempuan orang asli Papua membawa warna baru, narasi yang lebih inklusif, dan pendekatan yang autentik dalam menyampaikan pesan melalui platform media sosial.

Dari hutan, hingga layar digital, perempuan Papua, kini turut bersuara dan berkarya melalui konten kreatif yang mencerminkan gender, budaya, identitas, dan semangat perubahan.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, semakin banyak perempuan Papua yang mengambil peran menjadi kreator konten.

Salah satu yang mulai menarik perhatian adalah keterlibatan perempuan muda asli Papua yang berasal dari 19 kampung di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua.

Mereka,dengan semangat dan kreativitasnya, membagikan cerita mengenai sosial budaya dan kehidupan keseharian ke dunia digital.

Dulu, akses terhadap teknologi dan media digital di Papua tergolong terbatas, apalagi bagi perempuan asli Papua.

Kini, dengan semakin terbukanya akses internet dan edukasi digital, perempuan Papua mulai tampil sebagai suara baru yang membawa narasi berbeda dari wilayah timur Indonesia yang autentik, berani, dan membumi.

Konten yang mereka ciptakan pun beragam, mulai dari tutorial membuat kerajinan tangan khas Papua, keindahan wisata alam, tarian tradisional, vlog keseharian di kampung, hingga edukasi lingkungan tentang keberagaman budaya lokal.

Dalam setiap unggahan, mereka tidak hanya menghibur, tapi juga mengangkat potensi daerah, identitas diri dan kebanggaan sebagai perempuan asli orang Papua.

Kehadiran perempuan di platform digital membawa angin segar.

Mereka menjadi representasi bahwa perempuan Papua bukan hanya objek narasi, tapi juga subjek yang aktif membentuk jati dirinya.

Lebih dari itu, perempuan Papua membuka jalan bagi generasi muda lainnya untuk percaya diri bersuara dan berkarya.

Keinginan kuat menjadi kreator konten telah dimiliki oleh perempuan asli orang Papua, seperti Anita Pombos (19), asal Kampung Syurdori, Distrik Supiori Timur.

Awal belajar konten digital terasa sulit bagi Anita karena pengetahuan mengenai operasi sistem konten digital tidak pernah didapat di kampung wisata Syurdori, Distrik Supiori Timur.

Kesempatan menjadi konten konten bagi Anita mulai terbuka ketika negara hadir melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Supiori yang pada 1-3 Oktober 2025 menyelenggarakan pelatihan konten digital untuk mempromosikan pariwisata bagi perempuan asli orang Papua yang berasal dari 19 kampung wisata.

Sebagai kreator konten pemula, bagi Anita, kesempatan tidak saja menjadi kebanggaan pribadi, tetapi merupakan kesempatan untuk berandil besar ikut berperan mempromosikan kekayaan wisata di Supiori.

Kategori :