0,9% bagi pembeli tanpa NPWP
Pajak Penjualan Kembali (Buyback):
1,5% bagi penjual yang memiliki NPWP
3% bagi penjual tanpa NPWP
Pajak tersebut dipotong langsung oleh pihak Antam dari nilai transaksi dan pembeli akan menerima bukti potong PPh 22 sebagai bukti pembayaran pajak.
Koreksi harga emas Antam kali ini turut dipengaruhi oleh sentimen global.
Harga emas dunia sempat turun karena penguatan dolar AS setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan inflasi tetap tinggi.
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve masih akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
Akibatnya, investor cenderung melepas emas yang tidak memberikan imbal hasil dan beralih ke aset dolar.
Namun, analis memprediksi bahwa tekanan terhadap harga emas kemungkinan hanya bersifat sementara.
Terutama jika terjadi ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi global yang dapat kembali mendorong minat terhadap logam mulia ini.
Analis pasar komoditas memproyeksikan harga emas Antam masih akan berfluktuasi hingga akhir Oktober 2025.
Jika tekanan eksternal mereda, harga berpotensi kembali naik mendekati Rp2,350 juta per gram.
Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin berinvestasi jangka panjang, periode penurunan ini dianggap sebagai momen ideal untuk membeli emas batangan, terutama dalam pecahan kecil 1 gram hingga 5 gram yang paling banyak diminati.
Penurunan harga emas Antam sebesar Rp16.000 per gram hari ini mencerminkan dinamika pasar global yang sedang fluktuatif.
Meski demikian, minat masyarakat terhadap logam mulia sebagai instrumen investasi tetap tinggi, karena dinilai lebih stabil dibanding aset lain dalam jangka panjang.