Strategi ekstensifikasi yang dilakukan meliputi proving up di area step out, area interfield/near by field dan zona deep/shallow yang telah diidentifikasi dan dievaluasi secara matang, untuk kemudian dikembangkan secara masif.
BACA JUGA:Petani Kian Nelangsa, Pupuk Tidak Ada Harga Bahan Pokok Mahal
BACA JUGA:Warga OKU Minta Peremajaan Sawit dan Bantuan Infrastruktur
Dalam hal ini, pemerintah setempat dan pemangku kepentingan industri migas menyambut baik berita ini. Mengingat dampak positif terhadap ekonomi daerah dan nasional.
Pengembangan sumber daya energi domestik tidak hanya memastikan pasokan energi yang berkelanjutan, tetapi berpotensi menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja di wilayah tersebut.
PHR Regional Sumatera Zona 4 berkomitmen untuk turut berkontribusi maksimal dalam pencapaian target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 yang dicanangkan oleh SKK Migas di tahun 2030.
Hal tersebut memerlukan semangat luar biasa, yang diupayakan dengan pemboran yang masif, agresif dan presisi sebagai langkah untuk mengejar peningkatan produksi.
“Capaian ini patut diberikan apresiasi,” ujar Anggono Mahendrawan, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel.
Awal tahun 2024 ini beberapa KKKS memberikan kabar baik dengan adanya peningkatan-peningkatan produksi sebagaimana sebelumnya Sele Raya Belida, Seleraya Merangin Dua bahkan baru-baru ini juga penemuan hidrokarbon di Sumur Anggrek Violet.
Hal tersebut dikatakan Anggono, merupakan motivasi yang sangat baik untuk kegiatan hulu migas khususnya di Wilayah Sumbagsel dapat lebih bersemangat dalam menjalankan berbagai program yang telah ditargetkan.
“Dengan kabar baik ini, selain memberikan apresiasi tentu kami juga ingin menyampaikan ucapan selamat atas hasil yang telah dicapai dari kerja keras rekan-rekan KKKS, dengan capaian ini juga mudah-mudahan kita tetap mengedepankan unsur safety dalam bekerja karena itu adalah hal yang utama,” tutup Anggono. ***