Bantuan Pangan Subsidi Disalurkan, Warga Hemat Hingga Rp20 Ribu per Paket.

Kamis 18 Sep 2025 - 16:14 WIB
Reporter : Romi
Editor : Yuli

“Harga beras di Babat Toman saat ini berkisar antara Rp75.000 hingga Rp80.000 untuk kemasan 5 kilogram, sementara minyak goreng mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000 per liter,” ujar Heru.

Dalam GPM kali ini, setiap paket yang berisi 5 kg beras SPHP dan 1 liter minyak goreng hanya dijual seharga Rp74.500.

“Ini berarti, ada penghematan yang signifikan, sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000 yang bisa dinikmati oleh warga. Ini sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarga,” tambah Heru.

Total paket yang disalurkan mencapai 1.600 paket, yang setara dengan 8 ton beras dan 1.600 liter minyak goreng.

Sekretaris DKP Muba, Apriyadi menambahkan bahwa GPM adalah hasil kerja tim yang solid, termasuk dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Muba.

“Ini adalah salah satu langkah nyata kita untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dan mengendalikan inflasi. Bukan hanya pekerjaan DKP, tetapi kerja sama tim dari berbagai pihak, termasuk Inspektur, PPHP, Bagian Perekonomian, dan Forkopimda,” jelas Apriyadi.

Selain GPM, acara ini juga menjadi sorotan karena penyerahan simbolis Bantuan Pengembangan Desa B2SA.

Apriyadi menjelaskan, B2SA adalah program nasional yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Program ini diharapkan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif, serta berkontribusi langsung dalam menekan angka stunting.

Bupati Muba, H. Toha Tohet yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan Iskandar Syahrianto, menekankan pentingnya sinergi antara GPM dan B2SA.

“TPID bersama pihak terkait harus bekerja sama untuk stabilisasi harga dan menjamin ketersediaan pangan,” ujar Iskandar. Ia juga mengapresiasi program B2SA yang dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat.

Iskandar menjelaskan, program B2SA ini diharapkan dapat menjadi stimulus ekonomi bagi masyarakat.

Ia mencontohkan, hasil panen dari kelompok B2SA dapat disuplai ke Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis (SPPG).

“Dengan demikian, bahan baku tidak perlu lagi didatangkan dari luar daerah seperti Lubuklinggau atau Palembang,” katanya, seraya menambahkan bahwa Muba memiliki tiga hingga enam SPPG di Babat Toman untuk anak sekolah, ibu hamil, dan balita.

Pada tahun 2025, program B2SA di Muba mengalami peningkatan, menjangkau 19 desa atau kelurahan. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada empat kelompok.

Dua kelompok tahap penumbuhan (dana Rp75 juta) dari Desa Sumber Rezeki dan Suka Makmur (Kecamatan Plakat Tinggi).

Kategori :