“Diharapkan oleh rakyat Indonesia, Tentara Nasional Indonesia bisa mengawal kedaulatan negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas ke Pulau Rote,” ujarnya.
KRI Brawijaya 320, yang baru tiba dari Italia, diterima langsung oleh Sjafrie bersama jajaran pejabat TNI dan Polri. Kapal fregat ini dibuat oleh perusahaan kapal asal Italia, Fincantieri, dan menempuh perjalanan selama 44 hari menuju Indonesia.
Kapal dengan panjang 143 meter ini memiliki kecepatan maksimal hingga 32 knot dan mampu menampung 171 awak.
BACA JUGA:Wiranto: Presiden Responsif, Bertahap Penuhi Tuntutan
BACA JUGA:Prabowo Bersanding dengan Xi Jinping dan Putin di Beijing
KRI Brawijaya 320 dirancang sebagai fregat modern dengan kemampuan peperangan anti udara (anti air warfare/AAW), menitikberatkan fleksibilitas, modularitas, dan skalabilitas.
Desain ini memungkinkan kapal dikonfigurasi sesuai kebutuhan teknis dan peran operasional Angkatan Laut modern.
Selain kemampuan tempur, KRI Brawijaya 320 dilengkapi sistem navigasi dan combat system terintegrasi yang memungkinkan kontrol menyeluruh, mulai dari combat management system (CMS), sensor, senjata, hingga sistem komunikasi dan navigasi, semuanya terhubung melalui jaringan data berkecepatan tinggi.
BACA JUGA:Media Massa Perlu Perkuat Persatuan Bangsa
BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Siapkan Rekomendasi UU Baru Pasca Putusan MK
Sjafrie menegaskan, keberadaan kapal perang modern seperti KRI Brawijaya 320 menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memperkuat keamanan maritim dan menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia.
Dengan dukungan teknologi canggih dan kesiapan awak kapal, KRI Brawijaya 320 diharapkan mampu menjawab tantangan pengamanan laut di era modern, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi nasional berbasis sumber daya laut. (ant)