Kuahnya yang bening namun kaya rasa membuat hidangan ini mudah disukai oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Proses pembuatan pindang ikan tenggiri juga membutuhkan ketelitian agar rasa bumbu meresap sempurna tanpa menghilangkan kesegaran ikan.
Pertama, ikan tenggiri dibersihkan dan dipotong sesuai selera.
Selanjutnya, bumbu halus ditumis hingga harum, lalu dicampur dengan air dan asam kandis untuk memberikan rasa segar.
Ikan kemudian dimasukkan dan dimasak hingga matang dengan api sedang. Proses memasak yang tepat membuat daging ikan tetap lembut dan kuah pindang tidak berbau amis.
Tidak heran jika pindang ikan tenggiri menjadi salah satu kuliner yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Palembang.
Banyak rumah makan dan pedagang lokal yang menyajikan pindang dengan resep turun-temurun, sehingga rasa autentik Palembang tetap terjaga.
Beberapa tempat bahkan menambahkan variasi seperti pindang tulang, pindang gabus, atau pindang patin untuk memanjakan lidah para penikmat kuliner.
Seiring berkembangnya wisata kuliner, pindang ikan tenggiri khas Palembang kini juga mudah dijumpai di pusat-pusat kuliner modern dan restoran dengan konsep fusion.
Hal ini menunjukkan bahwa hidangan tradisional tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan selera generasi muda tanpa kehilangan ciri khasnya.
Bagi para wisatawan, menikmati pindang ikan tenggiri di tepi Sungai Musi sambil menyaksikan kapal-kapal tradisional yang berlalu-lalang menjadi pengalaman kuliner yang tidak terlupakan.
Selain rasanya yang lezat, atmosfer tradisional Palembang menambah kenikmatan tersendiri.
Selain itu, pindang ikan tenggiri juga memiliki potensi ekonomi bagi para pelaku usaha kuliner lokal.
Dengan semakin banyaknya wisatawan yang tertarik mencoba kuliner khas Palembang, permintaan pindang terus meningkat.
Hal ini membuka peluang usaha bagi UMKM lokal untuk mengembangkan produk pindang siap saji atau dikemas dalam bentuk instan agar lebih praktis dibawa pulang.
Kesimpulannya, pindang ikan tenggiri khas Palembang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang memadukan cita rasa lezat dengan nilai gizi tinggi.