Pengelolaan Sampah di Ogan Ilir Memprihatinkan, Tumpukan Menggunung hingga TPA Tak Terurus

Rabu 27 Aug 2025 - 13:19 WIB
Reporter : Isro
Editor : Yuli

Kondisi TPA tampak kumuh, becek, dan pengelolaannya dinilai tidak beraturan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ogan Ilir, Abi, saat ditemui  menjelaskan keterbatasan armada menjadi salah satu penyebab permasalahan. 

“Selama ini kita hanya punya lima armada. Jalan akses ke TPA juga rusak, sehingga kalau hujan mobil angkut tidak bisa masuk. Untuk ekskavator di TPA hanya ada satu unit, jadi pengelolaan dilakukan bergantian,” terangnya. Selasa (26/8/2025),

Abi menambahkan, di tahun 2025 pihaknya sudah mendapat tambahan tiga unit dump truck, dan masih menunggu bantuan dari Gubernur Sumsel berupa empat unit tambahan, terdiri dari dua ambrol dan dua dump truck. 

“Insya Allah tahun ini bisa terealisasi. Saat ini masih dalam proses,” ujarnya.

Selain TPA di Palemraya, Ogan Ilir juga memiliki Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Tanjung Temiang, Tanjung Raja. Namun, fasilitas tersebut hingga kini belum beroperasi karena masih dalam tahap persiapan.

Menurut Abi, pihak DLH sebenarnya telah menempatkan beberapa boks sampah di kawasan Timbangan, termasuk di Jalan Nusantara dan di dekat Patung Pahlawan simpang Y. 

Namun, jumlah sampah yang semakin meningkat akibat bertambahnya perumahan dan kos-kosan mahasiswa di sekitar Universitas Sriwijaya membuat penanganan menjadi tidak maksimal.

“Sudah sering diingatkan agar tidak buang sembarangan, tapi masyarakat tetap saja membuang di sana. Kalau memang perlu, nanti kita tambah lagi boks sampah,” jelasnya.

Sementara itu, Ogan Ilir juga memiliki tiga bank sampah yang dikelola swadaya oleh masyarakat dengan dukungan peralatan dari pemerintah, yakni di Tanjung Batu Seberang, Pulau Semambu, dan Timbangan. 

Meski demikian, Abi mengaku belum bisa memberikan evaluasi lebih jauh karena dirinya belum meninjau langsung ke lokasi.

Kategori :