Suasananya ramai, penuh tawa dan sarat nuansa nostalgia.
Bentuk Telok Abang yang paling populer adalah kapal perang, pesawat tempur dan tank melambangkan kekuatan perjuangan kemerdekaan.
Namun, ada juga yang berbentuk rumah adat, becak atau kendaraan tradisional menunjukkan kekayaan budaya Indonesia.
Bagi masyarakat Palembang, Telok Abang bukan sekadar mainan.
BACA JUGA:Popcorn dan Bioskop : Sejarah Camilan Legendaris yang Tak Terpisahkan
BACA JUGA:Cara Budidaya Cabai di Pekarangan Rumah dengan Pengeluaran Minim
Ia memiliki makna simbolis yang mendalam.
Telur merah melambangkan kehidupan baru dan semangat yang menyala sementara mainan kendaraan melambangkan perjuangan untuk bergerak maju.
Perpaduan ini menjadi simbol semangat kemerdekaan yang diwariskan kepada generasi muda.
Kini, meski permainan modern dan gadget semakin mendominasi Telok Abang tetap memiliki tempat istimewa di hati warga Palembang.
BACA JUGA:5 Kabupaten Termiskin di Sumatera Selatan Tahun 2025: Juaranya Kabupaten yang Ada Tambang Emas !
Setiap tahun, pemerintah kota dan komunitas lokal berupaya melestarikan tradisi ini bahkan menjadikannya daya tarik wisata budaya.
Banyak pengunjung dari luar kota yang penasaran ingin melihat dan membeli Telok Abang sebagai oleh-oleh unik.
Bagi orang tua yang pernah merasakan masa kecil di era 70-an hingga 90-an melihat Telok Abang di bulan Agustus membangkitkan kenangan indah.
Mereka pun ingin mengenalkan tradisi ini kepada anak-anaknya agar generasi berikutnya tetap mengenal dan mencintai warisan budaya daerah.
BACA JUGA:Kebaya Gaya Kekinian
BACA JUGA:Belajar Menari Tarian Adat Sumatera Selatan Bersama Sanggar Khalisasalsabilla: Lestarikan Budaya Lewat Gerak
Di tengah gegap gempita perayaan Hari Kemerdekaan, Telok Abang menjadi pengingat bahwa kemerdekaan diraih dengan perjuangan dan harus terus dijaga.
Melalui mainan sederhana ini, nilai-nilai patriotisme, kreativitas dan kebersamaan tetap hidup sekaligus menjadi bukti bahwa tradisi lokal dapat terus bertahan di tengah perubahan zaman.*