Pasukan Elite TNI Siap Hadapi Ancaman Modern, Prabowo Lantik Panglima Baru dan Beri Pangkat Kehormatan

Senin 11 Aug 2025 - 20:11 WIB
Reporter : Bambang Samudera
Editor : Dahlia

Berikut salah satu bagian mengenai sosok Glenny yang dituliskan oleh Presiden dalam bukunya "Kepemimpinan Militer 1":

"Mayor Jenderal Glenny ini adalah sahabat saya sejak taruna. Kita masuk taruna sama-sama pada tahun 1970. Kita berada di kompi yang sama, Kompi yang dipimpin oleh Letnan Satu Azwar Syam.

Kita mengalami pasang surut, suka duka dalam perjalanan sebagai taruna, perwira muda, dan sebagainya bersama-sama.

Pak Glenny Kairupan punya fisik yang sangat kuat.

Beliau orang yang riang gembira, tidak pernah tidak ketawa, tidak pernah tidak senyum, tidak pernah tidak bercanda.

Beliau orang yang sangat patriotik, sangat merah putih dan sangat pemberani.

Waktu saya masih di Kopassus beliau masuk Penerbad.

Kita ketemu lagi di daerah Timor Timur hampir setiap habis saya kontak tembak.

Kalau ada yang luka apalagi ada yang gugur, Glenny yang pertama turun pakai helikopter mengangkut anak buah saya yang luka atau mengangkut mereka yang gugur.

Kadang beliau tidak bisa mendarat karena kita berada di lereng, tapi beliau berani untuk turun karena beliau tahu sangat berat kalau beliau tidak mengambil yang luka dan yang gugur.

Berkali-kali kita melakukan operasi bersama di daerah-daerah yang susah. Di Timor Timur, di Papua, di daerah-daerah perbatasan".

Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan jajaran komando dan pemimpin satuan, termasuk mereka yang baru dilantik saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, untuk membina prajurit-prajurit TNI dengan keras, tetapi tanpa dengan kekejaman.

Presiden kemudian mengingatkan para komandan satuan itu untuk memperlakukan prajurit-prajurit anggotanya masing-masing sebagaimana anak kandung mereka sendiri.

"Saya titip saudara-saudara sekalian, jaga pasukanmu sebaik-baiknya, bina anak buahmu sebaik-baiknya. Anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik, jaga mereka dengan baik, latih mereka dengan baik, latih mereka dengan keras, tetapi tidak dengan kekejaman," kata Presiden Prabowo kepada seluruh pemimpin pasukan dan komandan satuan saat upacara di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Perintah Presiden itu diberikan kepada jajaran pemimpin pasukan dan komandan satuan di tengah bergulirnya kasus yang dialami Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo yang meninggal dunia diduga akibat dianiaya seniornya sesama prajurit di tempat mereka berdinas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakangan Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Prada Lucky, yang baru dua bulan berdinas sebagai prajurit TNI AD, merupakan anak Sersan Mayor (Serma) Kristian Namo, prajurit TNI aktif yang berdinas di Komando Distrik Militer (Kodim) 1627/Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Kategori :