KORANPALPOS.COM - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI sekaligus Penasihat Semen Padang FC Andre Rosiade mencabut laporan polisi yang ia ajukan di Bareskrim Polri terkait tuduhan dirinya merupakan mafia bola.
“Saya hari ini ingin berdamai dan mencabut laporan,” kata Andre di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (08/08/2025).
Diterangkan Andre, laporan ini ia layangkan pada bulan Mei 2025 lalu.
Dia melaporkan dua akun media sosial, yakni pada TikTok dengan nama @indradanoe dan Instagram dengan nama @kitabonek yang menuduh bahwa dirinya merupakan mafia bola.
BACA JUGA:Layanan Publik Esensial Tetap Beroperasi pada Cuti Bersama 18 Agustus 2025
BACA JUGA:Komit Bangun ASN dengan Kecerdasan Sosial-Emosional
“Sebagai warga negara yang baik, saya ingin ini diklarifikasi, fitnahnya, dan hoaksnya yang disebarkan akun-akun itu. Untuk itu, saya melapor ke Bareskrim Polri,” ujarnya.
Adapun tuduhan mafia bola itu mulai muncul pada Mei lalu saat pertandingan antara klub bola Persebaya Surabaya dengan Semen Padang FC di Gelora Bung Tomo, Surabaya.
“Semen Padang sempat unggul 1-0. Lalu, tiba-tiba situasinya draw (seri) 1-1. Jadi, waktu itu saya diteriaki mafia,” ujarnya.
Saat diteriaki di stadion, dia menganggap hal itu biasa saja karena merupakan bagian dari demokrasi.
BACA JUGA:Prabowo Nilai Kabinet Sangat Solid, Belum Ada Rencana Reshuffle
BACA JUGA:Usulkan 22 Nama Terima Tanda Kehormatan
Akan tetapi, ketika tuduhan mafia itu digiring oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, Andre merasa keberatan.
“Yang melawan mafia bola itu Andre Rosiade. Kok Andre Rosiade orang yang berteriak melawan mafia bola, dituduh sebagai mafia sepak bola? Untuk itu, harus dibuktikan secara hukum,” katanya.
Oleh karena itu, dirinya melaporkan hal ini ke Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.