Penurunan ini diduga terkait dengan melimpahnya stok hasil panen raya di sejumlah daerah, serta intervensi stabilisasi harga dari Perum Bulog.
Komoditas pakan ternak seperti jagung juga menunjukkan penurunan harga, meski tipis.
Jagung di tingkat peternak kini dihargai Rp5.921 per kg, turun dari sebelumnya Rp6.334 per kg.
BACA JUGA:Harga Pangan 13 Juli 2025: Cabai, Bawang, dan Beras Mulai Terkendali !
BACA JUGA:Harga Pangan 11 Juli 2025: Cabai dan Bawang Turun, Beras dan Daging Ayam Naik !
Penurunan ini cukup membantu pelaku peternakan dalam mengurangi beban biaya produksi, khususnya dalam sektor unggas dan sapi potong.
Sementara itu, harga kedelai biji kering impor mengalami koreksi menjadi Rp10.698 per kg, turun dari Rp10.813 per kg.
Turunnya harga kedelai bisa berdampak positif terhadap industri tahu dan tempe nasional yang sangat bergantung pada bahan baku impor tersebut.
Setelah sempat melonjak pada pertengahan tahun akibat cuaca ekstrem dan gangguan distribusi, kini harga cabai merah keriting tercatat Rp41.134 per kg.
Dari sebelumnya Rp43.531 per kg, dan cabai merah besar menjadi Rp39.854 per kg dari sebelumnya Rp43.925 per kg.
Sementara itu, bawang putih bonggol juga mengalami penurunan menjadi Rp37.317 per kg, dari Rp38.990 per kg.
Penurunan harga ini membawa harapan stabilisasi terhadap kelompok bumbu dapur yang selama ini rentan fluktuasi tajam.
Untuk sektor protein hewani, harga daging sapi murni sedikit naik menjadi Rp134.994 per kg, dari sebelumnya Rp134.835 per kg.
Sebaliknya, harga daging ayam ras turun menjadi Rp34.521 per kg, dari sebelumnya Rp35.473 per kg, dan telur ayam ras menjadi Rp28.992 per kg, dari Rp29.705 per kg.
Meski harga daging sapi naik tipis, koreksi harga pada ayam dan telur dapat menjaga daya beli masyarakat serta menekan inflasi sektor pangan hewani, khususnya menjelang perayaan keagamaan atau akhir tahun.
Komoditas strategis seperti minyak goreng dan gula konsumsi juga mengalami penurunan harga.