Meski generasi baru sudah hadir, banyak pemilik CX-5 generasi kedua yang enggan beralih. Mengapa?
Desain klasik yang masih relevan. CX-5 lama masih terlihat modern meskipun berusia beberapa tahun.
Kabin ergonomis. Tata letak tombol-tombol intuitif, memudahkan pengoperasian saat berkendara.
Harga lebih bersahabat. Unit bekas CX-5 generasi kedua bisa didapatkan dengan harga Rp 350 – 450 jutaan tergantung kondisi dan tahun produksi.
Sementara CX-5 2025 diperkirakan akan dijual di atas Rp 600 juta.
Performa tetap mumpuni.
Skyactiv 2.5L masih cukup kuat dan efisien, cocok untuk perjalanan jauh maupun dalam kota.
Jadi, Lebih Suka yang Baru atau yang Lama?
Semua kembali pada preferensi masing-masing.
Jika Anda adalah penggemar teknologi terbaru, tampilan modern, dan tak keberatan dengan hilangnya tombol-tombol fisik, maka CX-5 generasi ketiga adalah pilihan yang memikat.
Ia membawa aura masa depan dalam balutan desain khas Mazda yang elegan.
Namun, jika Anda lebih menyukai kepraktisan, tombol fisik yang responsif, serta harga yang lebih masuk akal, maka CX-5 generasi sebelumnya tetap sangat layak dimiliki. Tak ketinggalan zaman, tetap nyaman, dan masih stylish.
Evolusi atau Revolusi Setengah Jalan?
Mazda CX-5 2025 adalah evolusi yang halus, bukan revolusi penuh. Ia memperbesar diri, mempercantik interior, dan menambahkan kecanggihan.
Tapi, di sisi lain, ia juga kehilangan sebagian sentuhan emosional dan praktis yang membuat generasi sebelumnya dicintai.
Bagi Mazda, ini adalah langkah untuk tetap relevan di pasar yang makin kompetitif.