Beberapa produk yang kini mulai ramai di pasaran antara lain:
Sambal gendot botolan, dengan berbagai tingkat kepedasan.
Keripik pedas ekstrim, menggunakan bubuk cabe gendot sebagai bumbu utama.
Minyak cabai aromatik, untuk kebutuhan kuliner dan terapi.
Cabe gendot kering, untuk pasar ekspor dan pengolahan industri makanan.
Inovasi ini bukan hanya memperluas pasar, tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Produk-produk ini telah dipasarkan melalui media sosial, e-commerce, hingga ajang pameran pangan lokal.
Untuk meningkatkan produksi dan kualitas cabe gendot, pemerintah daerah memberikan bantuan berupa bibit unggul, pelatihan budidaya organik, hingga promosi produk melalui dinas terkait.
Beberapa kelompok tani juga mulai menggunakan sistem pertanian ramah lingkungan untuk menjaga kualitas hasil panen dan kelestarian alam Dieng.
“Harapan kami, cabe gendot bisa menjadi ikon baru hortikultura Dieng dan menembus pasar internasional,” kata Andi Saputra, salah satu petani muda yang kini sukses mengembangkan pertanian organik cabe gendot di dataran tinggi Dieng.
Cabe gendot bukan sekadar varietas cabai biasa.
Ia adalah simbol potensi pertanian lokal yang mampu bersaing secara global.
Dengan rasa pedas yang khas, manfaat kesehatan yang nyata, serta peluang ekonomi yang menjanjikan, cabe gendot patut diperhitungkan sebagai komoditas hortikultura unggulan Indonesia.*