Hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap bugar, terutama di masa pancaroba atau musim penyakit.
Untuk memanfaatkan daun kandis sebagai obat herbal, ada beberapa cara yang umum digunakan oleh masyarakat:
Rebusan daun kandis: Ambil 5–7 lembar daun kandis segar, cuci bersih, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Minum air rebusan tersebut dua kali sehari untuk menjaga kesehatan atau mengobati gangguan ringan.
Ekstrak daun kering: Daun kandis yang telah dikeringkan dapat dihaluskan menjadi bubuk dan diseduh seperti teh.
Ini merupakan cara praktis yang mulai banyak digunakan oleh pelaku pengobatan herbal modern.
Meski memiliki banyak manfaat, penting untuk tidak mengonsumsi daun kandis secara berlebihan.
Sebaiknya konsultasikan dengan ahli herbal atau tenaga medis jika ingin menggunakannya sebagai terapi tambahan untuk penyakit tertentu.
Selain manfaat kesehatannya, daun kandis juga memiliki nilai ekonomi.
Banyak petani di Sumatera Barat dan Kalimantan yang mulai membudidayakan tanaman kandis, tidak hanya untuk buahnya, tetapi juga untuk daunnya yang kini mulai dipasarkan dalam bentuk teh herbal, kapsul, hingga serbuk.
Permintaan pasar terhadap produk herbal alami yang meningkat memberikan peluang besar untuk pengembangan produk berbahan dasar daun kandis.
Dengan pengolahan yang tepat dan sertifikasi keamanan pangan atau BPOM, daun kandis bisa menjadi komoditas unggulan dari Indonesia.
Daun kandis merupakan tanaman herbal lokal Indonesia yang patut mendapat perhatian lebih.
Kaya akan senyawa alami yang bermanfaat bagi tubuh, daun ini dapat dijadikan sebagai alternatif alami dalam menjaga kesehatan.
Mulai dari mengatasi masalah pencernaan, menurunkan demam, hingga menjaga kadar kolesterol, manfaat daun kandis tidak bisa dianggap remeh.
Sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia, potensi daun kandis tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan, tetapi juga pada aspek ekonomi.