Dalam beberapa tahun terakhir, pempek dos mulai dikenal luas di luar Sumatera Selatan, terutama berkat peran media sosial dan pasar daring.
Banyak penjual makanan rumahan yang mempromosikan pempek dos sebagai “pempek ekonomis” yang bisa dijual dengan harga lebih terjangkau, namun tetap enak dan memuaskan.
Meskipun tanpa ikan, pempek dos tidak bisa diremehkan dari segi rasa.
Kunci utama kelezatan pempek ini terletak pada cuko—saus hitam khas Palembang yang terbuat dari gula merah, asam jawa, bawang putih, cabai, dan sedikit ebi untuk memberikan aroma khas.
Tekstur pempek dos cenderung lebih lembut dibandingkan pempek ikan, namun tetap kenyal dan memuaskan saat digigit.
Ketika disiram atau dicocol dengan cuko pedas manis, sensasi rasa yang dihasilkan bisa membuat ketagihan.
Bahkan, tak sedikit yang mengaku lebih menyukai pempek dos dibanding pempek ikan karena rasanya yang ringan namun tetap gurih.
Pempek dos bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk seperti:
Pempek Dos Lenjer: Bentuk panjang dan ramping, cocok untuk digoreng atau direbus.
Pempek Dos Kapal Selam Mini: Menggunakan isian telur, cocok sebagai camilan anak-anak.
Pempek Dos Adaan: Bentuk bulat dan digoreng, mirip bakso goreng dengan aroma bawang yang menggoda.
Pempek Dos Keju atau Sosis: Kreasi modern yang menambahkan isian keju atau sosis untuk menarik minat anak muda.
Kreativitas ini menjadikan pempek dos sebagai sajian yang fleksibel, bisa dimodifikasi sesuai selera dan tren kekinian.
Karena bahan bakunya yang murah dan mudah didapat, pempek dos sangat cocok untuk dijadikan peluang usaha kuliner rumahan.
Dengan modal kecil, pelaku UMKM dapat membuat pempek dos dalam jumlah besar dan menjualnya secara online atau di pasar tradisional.
Berbagai usaha kecil di Palembang bahkan telah sukses mengekspor pempek dos ke luar daerah dan luar negeri berkat rasa yang tetap autentik dan harga yang bersaing.