Martabak Telur: Cita Rasa Gurih yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu, Kuliner Favorit Masyarakat Indonesia

Minggu 29 Jun 2025 - 07:00 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Ahli gizi menyarankan agar martabak telur dikonsumsi sesekali saja sebagai camilan atau makanan pelengkap, bukan sebagai menu utama setiap hari.

Untuk mengurangi kandungan minyak, beberapa orang kini mulai memilih martabak telur yang dipanggang atau digoreng dengan sedikit minyak.

Tak sekadar makanan, martabak telur juga telah menjadi bagian dari budaya makan masyarakat Indonesia. Banyak orang mengaitkan martabak dengan kenangan masa kecil, acara kumpul keluarga, atau saat-saat berbuka puasa di bulan Ramadan.

“Setiap malam minggu, kami selalu beli martabak telur dan makan bersama di rumah. Rasanya seperti tradisi kecil yang menyenangkan,” ujar Andri, warga Palembang.

Martabak juga sering dijadikan oleh-oleh khas kota tertentu. Di Medan, misalnya, martabak telur dengan bumbu kari khas India sangat terkenal.

Sedangkan di Yogyakarta, martabak telur sering disandingkan dengan acar timun dan sambal bawang yang menggugah selera.

Dengan rasa yang kaya, proses pembuatan yang menarik, dan nilai budaya yang melekat kuat, martabak telur layak disebut sebagai ikon kuliner Indonesia.

Di tengah arus globalisasi dan tren makanan kekinian, martabak telur tetap bertahan sebagai sajian favorit yang mengenyangkan dan menyatukan banyak cerita di setiap potongannya.

Kategori :