Sementara itu, konsumen ritel cenderung lebih berhati-hati. Maya (29), seorang karyawan swasta di Jakarta, menyatakan bahwa ia menahan diri untuk membeli emas tambahan.
Harga emas Antam yang bertahan di Rp1.942.000 per gram sejak Jumat lalu mencerminkan pasar yang tengah menanti sentimen baru.
Stabilitas ini memberi waktu bagi pelaku pasar, baik investor maupun konsumen, untuk memetakan kembali strategi keuangan mereka di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Meski tidak naik signifikan, emas tetap menjadi instrumen investasi jangka panjang yang aman, terutama saat kondisi geopolitik dan ekonomi dunia belum sepenuhnya pulih.
Baik sebagai aset lindung nilai (hedging) maupun cadangan kekayaan keluarga, emas batangan Antam masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.