BACA JUGA:Tempe Orek: Cita Rasa Tradisional yang Tetap Eksis di Meja Makan Nusantara
Semua bahan kecuali telur dicampur dan dimasak di atas api sedang.
Setelah larut, telur dimasukkan dengan cara disaring untuk menjaga tekstur halus. Proses pemanasan dilakukan sambil diaduk sesekali hingga mendidih.
Setelah itu, campuran dimasukkan ke dalam cetakan dan dibiarkan setengah set sebelum dituang lapisan berikutnya.
BACA JUGA:Pempek Ikan Tenggiri Kuliner Khas Palembang yang Mendunia
BACA JUGA:Sambal Geprek: Sensasi Pedas yang Menggugah Selera dan Terus Melejit di Dunia Kuliner Indonesia
Sementara itu, untuk lapisan mentega, bahan-bahannya dibagi menjadi dua kelompok:
Bahan A:
- 35 gr mentega (butter)
- 1 kuning telur
- 55 gr susu kental manis (SKM)
- 1/4 sdt pasta vanila
Bahan B:
- 4 gr bubuk agar-agar plain
- 25 gr gula pasir
- 250 ml air
Pertama, bahan A diaduk rata dalam mangkok. Bahan B dimasak hingga mulai mendidih, lalu sedikit dari adonan B dicampur ke bahan A sebagai proses tempering.
Setelah tercampur rata, adonan A dimasukkan kembali ke adonan B dan dimasak hingga mendidih.
Saat sudah meletup-letup, adonan dituang ke atas puding lumut yang telah setengah padat.
Setelah kedua lapisan dituang, puding dibiarkan mengeras pada suhu ruang sebelum disimpan di kulkas.
Setelah dingin, Puding Lumut Pandan Mentega siap disajikan.
Rasa pandan yang wangi berpadu dengan santan gurih dan lapisan mentega yang manis menjadikan dessert ini sangat pas sebagai hidangan penutup dalam berbagai acara, mulai dari arisan, buka puasa, hingga hidangan pesta keluarga.
Tak hanya lezat, puding ini juga kaya akan nilai estetika dan gizi, berkat penggunaan bahan-bahan alami seperti endapan pandan dan santan.