Ketua Asosiasi Travel Indonesia (ASITA) Sumsel, Rizky Firmansyah, menekankan perlunya promosi terpadu antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata agar rute ini tidak hanya ramai saat awal dibuka, tetapi bisa bertahan dalam jangka panjang.
“Promosi harus masif. Kita harus menjual Palembang bukan hanya sebagai kota transit, tetapi sebagai destinasi utama. Branding itu penting,” tegas Rizky.
Pembukaan kembali rute Palembang–Kuala Lumpur oleh Air Asia menjadi penanda penting bagi Sumsel dalam upaya bangkit dari keterisolasian mobilitas udara internasional selama pandemi dan pascapenurunan status bandara.
Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa ini bukan sekadar seremoni, tapi bagian dari strategi besar membuka simpul pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Sumatera Selatan.
“Hari ini kita menandai awal yang baru. Kita buka jendela Sumsel ke dunia. Dan kami akan terus dorong agar Bandara SMB II punya rute-rute internasional lain ke depan,” pungkasnya.
Dengan semangat kerja sama dan kolaborasi lintas sektor, Sumsel optimistis bisa menjadikan konektivitas internasional ini sebagai daya ungkit pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.