Selain dari sisi tampilan dan fitur, Ignis juga memiliki beberapa kelebihan tambahan yang membuatnya cocok untuk lingkungan perkotaan, seperti:
Ground clearance 180 mm: Cukup tinggi untuk ukuran city car, memungkinkan Ignis melewati polisi tidur dan jalan berlubang dengan mudah.
Radius putar kecil: Memudahkan manuver di jalan sempit atau saat parkir di area padat.
Dimensi kompak: Cocok untuk lalu lintas perkotaan yang padat.
Di balik sejumlah keunggulan tersebut, Suzuki Ignis juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dicermati calon pembeli:
1. Bagasi Terbatas
Ignis memang dirancang sebagai mobil kompak, namun ruang bagasinya tergolong kecil untuk ukuran mobil keluarga.
Kapasitas dasar hanya sekitar 260 liter, dan meskipun jok belakang bisa dilipat 60:40, volume penyimpanan tetap terbatas untuk kebutuhan bawa banyak barang atau perjalanan jauh.
2. Konsumsi Bahan Bakar Cenderung Boros
Meski menggunakan mesin 1.2 liter, banyak pengguna melaporkan bahwa konsumsi bahan bakar Ignis tidak seirit yang diharapkan.
Rata-rata konsumsi di jalanan kota berkisar 13–15 km/liter, sedikit di bawah kompetitor seperti Daihatsu Sigra atau Honda Brio Satya yang bisa mencapai 17–20 km/liter.
Faktor ini kemungkinan dipengaruhi oleh bobot mobil yang lebih berat dari city car murni, serta sistem transmisi AGS yang pada kondisi tertentu kurang optimal dalam perpindahan gigi.
3. Harga yang Cukup Tinggi untuk Entry-Level
Dengan harga baru di kisaran Rp205–230 jutaan (varian tertinggi), Ignis tergolong mahal untuk kelas mobil entry-level.
Jika dibandingkan, harga tersebut mendekati segmen LCGC tertinggi atau bahkan city car premium lain dengan fitur lebih lengkap.
Untuk konsumen yang mengedepankan value-for-money, hal ini bisa menjadi pertimbangan, meskipun nilai jual kembali Ignis relatif stabil di pasar mobil bekas.