Toyota Agya – khususnya varian Wigo E atau Agya GR Sport – menawarkan layar sentuh 8 inci, dengan konektivitas yang lebih lengkap seperti Apple CarPlay dan Android Auto.
Head unit ini juga mendukung perintah suara dan konektivitas ke dua speaker standar.
Soal kenyamanan kabin, S-Presso dilengkapi power steering, power window di pintu depan, dan kontrol AC berbentuk kenop putar.
Sedangkan Agya menawarkan power window untuk semua pintu dan kontrol AC digital, yang membuat kabinnya terasa lebih modern.
4. Performa dan Transmisi: CVT vs AGS
Perbedaan mencolok muncul dari sisi transmisi.
Toyota Agya menggunakan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission), yang menawarkan perpindahan gigi lebih halus dan responsif, serta memberikan pengalaman berkendara yang linear dan nyaman, terutama di kemacetan kota.
Sementara itu, Suzuki S-Presso dibekali AGS (Auto Gear Shift) – sistem transmisi manual yang digerakkan secara otomatis menggunakan aktuator.
Sistem ini memang ekonomis dan efisien, namun transisinya terasa seperti mobil manual tanpa kopling, sehingga butuh adaptasi.
Pengemudi disarankan mengurangi tekanan gas saat perpindahan gigi agar transisinya halus.
Kedua mobil ditenagai mesin 1.0L 3-silinder bensin, dengan output tenaga yang hampir setara: Agya menghasilkan 66 hp dan 89 Nm, sedangkan S-Presso menghasilkan 65 hp dan 89 Nm.
Performa keduanya cukup untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, namun CVT pada Agya terasa lebih mulus dibandingkan AGS.
5. Efisiensi Bahan Bakar: S-Presso Lebih Irit
Dalam hal konsumsi bahan bakar, S-Presso menjadi juara efisiensi.
Berdasarkan klaim dari MOAS MUF dan pengalaman pengguna, konsumsi dalam kota bisa mencapai 19 km/liter, dan di luar kota bahkan bisa menyentuh 25 km/liter.
Toyota Agya, meskipun menggunakan CVT yang efisien, mencatatkan angka konsumsi yang berkisar antara 17-20 km/liter tergantung gaya berkendara dan kondisi jalan.