Asisten Deputi SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah III Sumbagsel, Angga Firdauzie, mengakui bahwa masih ditemukan faskes mitra BPJS Kesehatan yang belum optimal dalam pelayanan. Namun pihaknya terus mendorong perbaikan sistematis dengan pengawasan intensif dan kunjungan lapangan.
“Kami tak tinggal diam. Supervisi langsung dan evaluasi rutin kami lakukan ke faskes-faskes mitra agar mereka tetap konsisten memberikan pelayanan sesuai standar mutu JKN,” ujarnya.
Menurut Angga, kolaborasi dengan pemerintah daerah juga menjadi kunci dalam menyukseskan transformasi mutu ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada pemprov dan pemkab/kota di wilayah Sumbagsel yang telah aktif mendukung penyelenggaraan JKN.
“Pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya tanggung jawab BPJS, tetapi hasil sinergi berbagai pihak — pemerintah daerah, manajemen faskes, dan tenaga kesehatan,” tegasnya.
Transformasi mutu layanan JKN merupakan bagian dari upaya jangka panjang mewujudkan sistem jaminan kesehatan nasional yang inklusif dan bermartabat. Dengan jumlah peserta yang terus bertambah, kualitas pelayanan menjadi aspek yang tidak bisa ditawar.
BACA JUGA:Sekda Palembang Aprizal Sidak Pasca Idul Adha
Masyarakat kini didorong untuk lebih aktif melaporkan keluhan atau ketidakpuasan layanan melalui aplikasi Mobile JKN, Care Center 165, maupun kanal pengaduan lainnya.
“Tujuan akhirnya adalah keadilan layanan kesehatan. Setiap peserta JKN, dari kota besar hingga desa terpencil, harus merasakan hak yang sama dalam memperoleh layanan kesehatan berkualitas,” pungkas Sanny.(lia)