Mesin diesel umumnya dikenal lebih hemat bahan bakar karena efisiensinya dalam pembakaran.
Di Indonesia, varian diesel lebih dominan digunakan, terutama karena torsi yang besar dan efisiensi di putaran rendah sangat cocok untuk medan berat dan perjalanan jarak jauh.
2. Gaya Mengemudi
BACA JUGA:7 Keunggulan Toyota Baby Land Cruiser 2025: Si Kecil Ganas Siap Taklukkan Kota dan Alam Liar !
BACA JUGA:Toyota Baby Land Cruiser 2025 Resmi Meluncur, SUV Tangguh Harga Rp300 Jutaan Siap Saingi Jimny
Perilaku pengemudi memainkan peran krusial.
Akselerasi tiba-tiba, pengereman mendadak, atau kebiasaan menekan pedal gas terlalu dalam akan membuat konsumsi BBM meningkat drastis.
Sebaliknya, mengemudi secara halus dan konstan bisa membantu menghemat bahan bakar, bahkan pada SUV besar sekalipun.
3. Kondisi Jalan
Berkendara di jalanan macet atau berbukit seperti di daerah pegunungan akan membuat mesin bekerja lebih keras, sehingga konsumsi BBM meningkat.
Sebaliknya, jalan bebas hambatan dengan lalu lintas lancar memberikan efisiensi optimal bagi mobil seperti Land Cruiser.
4. Tekanan Ban
Hal yang kerap diabaikan namun berdampak besar adalah tekanan udara pada ban.
Ban yang kekurangan tekanan akan meningkatkan hambatan gulir, sehingga mesin harus bekerja lebih keras, dan konsumsi BBM pun meningkat.
Menjaga tekanan ban pada level yang direkomendasikan pabrikan bisa membantu efisiensi bahan bakar.
5. Kondisi dan Beban Kendaraan