Rasa manis dari isian berpadu sempurna dengan kulit yang gurih dan lembut, menjadikan kue ini cocok dinikmati dengan teh hangat atau kopi.
Meski banyak jenis kue dan dessert modern bermunculan, dadar gulung tetap memiliki tempat di hati masyarakat.
Popularitasnya tak hanya terbatas di desa-desa atau pasar tradisional, tapi juga merambah ke kota-kota besar.
Kini, dadar gulung tak hanya dijual oleh para pedagang kaki lima atau di pasar tradisional, tetapi juga dijadikan menu unggulan di toko kue premium, katering pernikahan, hingga gerai kue oleh-oleh.
Beberapa inovasi juga dilakukan oleh pelaku UMKM maupun chef profesional, seperti menambahkan isian keju, cokelat, atau mengganti warna kulit dadar gulung dengan pewarna alami lain seperti ubi ungu atau buah naga.
Dadar gulung menjadi salah satu produk unggulan dalam industri kuliner UMKM.
Karena bahan bakunya mudah didapat dan proses pembuatannya relatif sederhana, banyak pelaku usaha rumahan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.
Seorang pelaku UMKM di Yogyakarta, Siti Komariah (45), menyampaikan bahwa usaha kue basahnya yang fokus pada produk dadar gulung telah berjalan lebih dari 10 tahun dan tetap diminati hingga kini.
“Setiap hari saya bisa menjual hingga 200 potong dadar gulung, apalagi kalau menjelang hari raya atau ada pesanan katering,” ujar Siti.
Pemerintah daerah dan komunitas ekonomi kreatif juga turut serta mengangkat pamor kue tradisional seperti dadar gulung melalui festival kuliner, lomba kreasi makanan tradisional, dan pelatihan bagi pelaku UMKM.
Bagi Anda yang ingin mencoba membuat dadar gulung sendiri di rumah, berikut resep singkatnya:
Bahan Kulit:
150 gram tepung terigu
300 ml santan cair
1 butir telur
1 sdm minyak goreng