Campak disebabkan oleh virus campak yang ditularkan melalui udara.
Ketika penderita batuk atau bersin, virus ini akan menyebar ke udara dalam bentuk droplet kecil yang dapat terhirup oleh orang di sekitarnya.
Selain itu, virus campak juga bisa menular lewat kontak langsung dengan cairan tubuh seperti air liur atau cairan hidung dari penderita.
Kondisi tubuh yang lemah atau kekurangan kekebalan tubuh membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan virus ini.
Oleh karena itu, anak-anak yang belum mendapat vaksin campak atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu lebih berisiko untuk terkena penyakit ini.
Gejala Campak
• Demam Tinggi: Demam biasanya muncul pada awal infeksi dan bisa sangat tinggi, mencapai 40°C.
• Batuk Kering dan Pilek: Salah satu gejala awal yang paling sering terjadi adalah batuk kering dan pilek.
• Mata Merah dan Iritasi (Konjungtivitis): Mata menjadi merah, gatal, dan berair, yang merupakan tanda infeksi pada bagian mata.
• Ruam Merah: Ruam khas campak dimulai dari wajah dan biasanya menyebar ke tubuh bagian lain. Ruam ini berwarna merah dan biasanya menonjol di kulit.
• Tenggorokan Nyeri: Penderita campak sering merasa sakit di tenggorokan, yang bisa disertai dengan radang.
• Bercak Koplik: Salah satu gejala yang sangat khas dari campak adalah munculnya bercak-bercak putih di dalam mulut (pada pipi bagian dalam), yang disebut bercak Koplik. Bercak ini biasanya muncul beberapa hari sebelum ruam muncul.
Pengobatan Campak
Sayangnya, hingga saat ini tidak ada obat spesifik yang dapat mengobati campak secara langsung.
Pengobatan yang diberikan umumnya bertujuan untuk meredakan gejala dan meringankan dampak penyakit ini.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit campak antara lain: