Setelah itu, ketan dicampur dengan santan hangat dan sedikit garam agar terasa gurih. Sementara itu, ayam direbus lalu disuwir halus, kemudian ditumis bersama bumbu halus hingga kering dan meresap.
Setelah semua bahan siap, ketan diambil secukupnya, diisi dengan ayam suwir, kemudian dibentuk silinder dan dibungkus dengan daun pisang.
Sebagian orang kini membungkusnya dengan plastik karena alasan kepraktisan, meski cita rasa dan aroma dari daun pisang tetap menjadi favorit banyak orang.
Meski merupakan camilan tradisional, lemper ayam kini banyak dijual di kafe, toko oleh-oleh, dan bahkan hotel berbintang sebagai bagian dari sajian kudapan khas Indonesia.
Inovasi dalam tampilan dan pengemasan juga membuat lemper ayam lebih menarik di mata generasi muda.
Tidak hanya dijual dalam bentuk tradisional, kini banyak pengusaha kuliner yang mengkreasikan lemper ayam dengan bentuk mini (bite size), tambahan keju, atau bahkan versi pedas yang cocok dengan lidah generasi milenial.
Menurut data Asosiasi Kuliner Tradisional Indonesia, permintaan terhadap makanan tradisional seperti lemper ayam meningkat 20% selama tiga tahun terakhir, terutama dari sektor oleh-oleh dan katering acara.
Lemper ayam tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung nilai gizi yang cukup baik.
Ketan mengandung karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi tahan lama.
Sementara daging ayam merupakan sumber protein hewani yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Meski demikian, konsumsinya tetap perlu dibatasi, terutama bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah kalori, karena kandungan karbohidrat dan santan cukup tinggi.
Lemper ayam juga menjadi peluang usaha rumahan yang menjanjikan.
Dengan modal yang relatif kecil dan teknik pembuatan yang dapat dipelajari, siapa pun bisa memulai bisnis lemper ayam.
Pemasaran melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok juga membantu para pelaku UMKM memperkenalkan lemper ayam ke khalayak yang lebih luas, termasuk pasar ekspor.
Banyak diaspora Indonesia di luar negeri yang merindukan cita rasa tradisional dan menjadikan lemper ayam sebagai produk andalan.
Lemper ayam adalah bukti bahwa kuliner tradisional Indonesia memiliki kekuatan untuk bertahan dan beradaptasi di tengah gempuran makanan modern.