Uniknya, VARG menawarkan fitur pengaturan kinerja mesin langsung melalui aplikasi smartphone, yang juga berfungsi sebagai tampilan digital dan kunci motor.
Tidak butuh waktu lama bagi Stark untuk mencatat prestasi penjualan fantastis.
Dalam 24 jam setelah peluncuran, Stark membukukan pre-order senilai €9 juta (sekitar Rp 166 miliar).
Hanya dalam dua bulan pertama penjualan, mereka berhasil menjual lebih dari 5.000 unit motor, menghasilkan pendapatan hingga €50 juta (sekitar Rp 925 miliar)!
Motor Listrik Off-road Pasar yang Terbatas Tapi Potensial
Patut dicatat, pasar motocross atau off-road hanya menyumbang sekitar 26% dari total penjualan sepeda motor secara global. Artinya, Stark VARG berhasil mendominasi ceruk pasar yang relatif kecil namun sangat loyal.
Lebih mencengangkan lagi, versi awal Stark VARG tidak dilengkapi izin legal jalan raya (road legal), sehingga penggunaannya terbatas hanya di lintasan off-road atau area pribadi.
Namun, tantangan tersebut tidak menyurutkan langkah Stark.
Justru mereka memanfaatkan kekosongan pasar motocross listrik dengan menghadirkan produk berperforma tinggi, berdesain inovatif, dan ramah lingkungan.
Strategi ini terbukti sukses.
Stark VARG EX: Siap Menembus Jalan Raya pada 2025
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Stark Future mengumumkan bahwa pada tahun 2025 mereka akan meluncurkan versi terbaru Stark VARG yaitu Stark VARG EX.
Model ini adalah versi enduro yang sudah memenuhi standar legalitas jalan raya, menjawab kebutuhan konsumen yang menginginkan fleksibilitas lebih tinggi.
Langkah ini diprediksi akan memperluas jangkauan pasar Stark Future secara signifikan.
Motor listrik enduro menjadi segmen yang semakin dicari seiring meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan efisiensi bahan bakar. Dengan produk baru yang siap melaju di jalanan umum.
Stark berpeluang memperbesar pangsa pasar hingga ke segmen pengguna harian.