Pada tahap ini, proses pengeringan juga berperan penting untuk menghasilkan tekstur yang renyah dan tidak terlalu berminyak.
Pada masa sekarang, Bipang tidak hanya disajikan dalam bentuk tradisionalnya saja, namun banyak variasi yang muncul, baik dalam hal rasa maupun cara penyajian.
Misalnya, beberapa produsen mulai menambahkan bumbu pedas seperti cabai untuk memberikan rasa lebih berani, sementara ada juga yang menggunakan bumbu barbekyu, manis, hingga kombinasi dengan rempah-rempah lain yang menambah cita rasa unik pada Bipang.
Di samping itu, ada juga beberapa produsen yang menciptakan Bipang dalam bentuk yang lebih kecil dan praktis, seperti Bipang kemasan yang mudah dibawa.
Bentuk kemasan ini lebih menarik perhatian para konsumen yang menginginkan camilan praktis dan mudah dinikmati dalam berbagai kesempatan, baik di rumah maupun saat bepergian.
Bipang semakin digemari di berbagai kalangan, baik sebagai camilan sehari-hari maupun sebagai oleh-oleh khas yang dibawa pulang saat berkunjung ke daerah tertentu.
Hal ini tidak terlepas dari kelezatan rasa yang ditawarkan serta teksturnya yang renyah, menjadikannya camilan yang sulit untuk ditolak.
Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, banyak toko oleh-oleh dan pasar tradisional yang menawarkan Bipang sebagai pilihan camilan.
Bahkan, ada beberapa warung makan yang menyediakan Bipang sebagai salah satu menu andalan mereka, menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat urban yang sibuk.
Meskipun Bipang berasal dari tradisi Tionghoa-Indonesia, kini camilan ini telah dikenal luas oleh masyarakat berbagai suku dan latar belakang.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam perbincangan tentang Bipang adalah bahan dasar yang digunakan, yakni daging babi. Mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam, yang melarang konsumsi daging babi, Bipang hanya dapat dinikmati oleh sebagian kalangan tertentu saja.
Hal ini menyebabkan Bipang tidak bisa dinikmati oleh semua orang, meskipun rasa dan kelezatannya sangat dihargai oleh sebagian besar masyarakat.
Namun, seiring berkembangnya kesadaran dan terbukanya pikiran masyarakat terhadap keberagaman kuliner, beberapa produsen mulai berinovasi dengan menghadirkan Bipang berbahan dasar yang lebih ramah bagi semua kalangan.
Beberapa alternatif yang mulai banyak ditemukan adalah Bipang dengan daging ayam atau daging sapi, yang lebih diterima oleh berbagai kelompok masyarakat.
Selain rasa, inovasi dalam produk Bipang kini juga mengarah pada aspek kesehatan.
Beberapa produsen mulai memperkenalkan Bipang dengan bahan dasar yang lebih sehat, seperti menggunakan daging rendah lemak, mengurangi penggunaan minyak, atau menambahkan bahan-bahan alami yang lebih menyehatkan.