Salah satu tantangan terbesar adalah menghindari tekstur sotong menjadi terlalu keras atau alot.
Untuk menjaga kelembutan sotong, proses marinasi dengan sedikit air jeruk nipis atau lemon sebelum digoreng sangat penting.
Selain itu, waktu menggoreng harus tepat—cukup 1 hingga 2 menit dalam minyak panas agar sotong tetap empuk.
Adonan tepung juga menjadi kunci keberhasilan.
Campuran tepung terigu, tepung maizena, dan baking powder sering digunakan untuk menghasilkan kerenyahan maksimal.
Beberapa resep bahkan menambahkan air es ke dalam adonan basah untuk menciptakan lapisan tepung yang lebih renyah dan tidak mudah lembek.
Sotong goreng tepung biasanya disajikan bersama berbagai pilihan saus, seperti saus sambal, mayonnaise, atau saus keju.
Di beberapa tempat, sotong ini juga diberi taburan bubuk cabai atau keju parut untuk menambah cita rasa.
Perpaduan gurih, renyah, dan pedas membuat camilan ini selalu menjadi rebutan, baik saat dijadikan menu utama maupun sebagai makanan ringan di tengah santai bersama keluarga atau teman.
Popularitas sotong goreng tepung melonjak beberapa tahun belakangan, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap hidangan seafood praktis.
Di berbagai festival kuliner, gerai yang menjual sotong goreng tepung kerap dipadati pengunjung.
Banyak inovasi juga bermunculan, seperti sotong goreng tepung rasa balado, rasa BBQ, hingga rasa kari, mengikuti tren lidah masyarakat Indonesia yang gemar cita rasa berani.
Selain itu, banyak pedagang kreatif yang menawarkan sotong goreng dalam ukuran besar, bahkan ada yang menggunakan satu ekor sotong utuh berukuran jumbo, dibalut tepung dan digoreng crispy, sehingga tampilannya sangat menarik untuk difoto dan diunggah di media sosial.
Kandungan Gizi Sotong yang Menyehatkan
Tak hanya lezat, sotong juga menawarkan manfaat kesehatan.
Sotong kaya akan protein berkualitas tinggi, rendah lemak, dan mengandung berbagai mineral penting seperti seng, tembaga, dan vitamin B12 yang baik untuk metabolisme tubuh.