Dengan ditemukannya seluruh korban, Operasi SAR resmi dinyatakan selesai dan seluruh tim gabungan dikembalikan ke satuan masing-masing.
Operasi pencarian melibatkan personel dari Basarnas Palembang, TNI, Polri, BPBD Muba, Tagana, dan sejumlah relawan masyarakat setempat.
Insiden tenggelamnya kedua lansia itu bermula pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, saat mereka hendak pergi ke kebun menggunakan kapal getek melintasi Sungai Musi.
BACA JUGA:Bobi Candra Divonis 4 Tahun, JPU Resmi Ajundkan Banding
BACA JUGA:Waspada! Marak Pencurian Motor di Lubuklinggau, Tiga Karyawan Minimarket Jadi Korban Berturut-turut
Namun saat berada di tengah sungai, kapal kecil yang mereka tumpangi diduga tidak mampu melawan kuatnya arus, sehingga kehilangan keseimbangan dan terbalik.
“Kapal getek mereka ditemukan oleh warga dalam kondisi kosong. Karena tidak terlihat keberadaan penumpang, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa dan diteruskan ke Basarnas,” jelas Raymond.
Diduga, kedua korban tidak sempat menyelamatkan diri dan langsung tenggelam terbawa arus sungai yang deras.
Tidak ditemukan tanda-tanda penggunaan pelampung atau alat keselamatan lainnya saat mereka berangkat.
Kejadian ini menambah daftar peristiwa kecelakaan air yang kerap terjadi di daerah aliran Sungai Musi, terutama di wilayah pedesaan yang masih bergantung pada moda transportasi air.
Kepala Kantor SAR Palembang mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan faktor keselamatan saat melakukan aktivitas di sungai, terutama saat menggunakan perahu kecil seperti getek.
"Kami mengimbau warga, khususnya yang berada di daerah bantaran sungai, untuk selalu menggunakan alat keselamatan seperti pelampung, dan memeriksa kondisi cuaca serta arus air sebelum menyeberang," pungkasnya.