Harus Awasi Jalur Distribusi

Jumat 18 Apr 2025 - 20:58 WIB
Reporter : Robiansyah
Editor : Dahlia

Yuni, emak-emak lainnya berharap pemerintah Kota Palembang segera turun tangan mengatasi persoalan ini.

Menurutnya, harga cabai yang melambung sangat memberatkan masyarakat, apalagi menjelang bulan-bulan kebutuhan sekolah anak yang makin banyak.

"Saya harap pemerintah tidak tinggal diam, cari solusinya supaya harga cabai bisa stabil lagi. Kalau begini terus, kami yang rakyat kecil makin susah atur uang belanja," ungkap Yuni.

Rohani, warga lainnya, mengaku, sangat terkejut dengan harga cabai yang melonjak tajam dalam waktu singkat.

“Biasanya saya beli cabai merah cukup Rp 10 ribu sudah dapat seperempat kilo, sekarang Rp 10 ribu cuma dapat segenggam kecil saja. Mau tidak mau harus ngirit bumbu, padahal cabai itu bumbu utama masakan,” keluhnya. 

Lonjakan harga cabai merah yang menembus Rp70 ribu per kilogram di Kota Palembang dalam beberapa hari terakhir, memantik perhatian serius dari Forum Palembang Bangkit (FPB).

Ketua FPB, Drs Idham Rianom, mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok yang makin mencekik masyarakat.

Menurut Idham, kenaikan harga cabai merah dan sejumlah bahan pokok lainnya tidak hanya membebani para pedagang dan konsumen di pasar, namun juga memperparah kesulitan ekonomi warga, khususnya kalangan ibu rumah tangga yang harus mengatur keuangan di tengah kenaikan harga yang tak menentu.

"Lonjakan harga cabai merah ini jelas sangat memberatkan masyarakat kecil. Pemerintah Kota Palembang harus segera turun tangan, jangan sampai harga ini terus melambung dan menciptakan ketidakstabilan ekonomi di tingkat rumah tangga," ujar Idham Rianom saat dimintai tanggapan, Jumat (18/4).

FPB juga menilai, naiknya harga cabai merah yang dipicu oleh berkurangnya pasokan dari daerah penghasil dan faktor cuaca, seharusnya bisa diantisipasi sejak dini oleh pemerintah melalui sistem distribusi dan stok cadangan yang lebih matang.

“Fenomena ini berulang setiap tahun, mestinya pemerintah sudah bisa membuat sistem cadangan pangan yang kuat, agar harga kebutuhan pokok tidak melonjak seenaknya dan tidak membebani masyarakat,” tegas Idham.

Selain itu, FPB juga meminta pemerintah memperketat pengawasan rantai distribusi dari petani hingga ke pasar, guna mencegah adanya permainan harga oleh oknum tertentu di tengah berkurangnya stok pasokan.

"Kami menduga ada celah yang dimanfaatkan oleh spekulan di tengah situasi pasokan terbatas. Pemerintah wajib mengawasi jalur distribusi agar harga tetap wajar dan terjangkau oleh masyarakat," tambahnya.

FPB berharap agar pemerintah daerah, bersama dinas terkait dan instansi pengendali harga seperti Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), segera duduk bersama dan mencari solusi konkrit agar harga cabai dan bahan pokok lainnya kembali stabil.

"Jangan biarkan rakyat menjerit lebih lama. Pemerintah harus hadir di tengah persoalan ini, demi menjaga daya beli masyarakat, apalagi menjelang tahun ajaran baru yang jelas akan menambah beban pengeluaran keluarga," tutup Idham. 

Sebelumnya, Kepala Bidang Stabilisasi dan Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Palembang, Elsa Noviani, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh keterbatasan pasokan cabai merah dari wilayah penghasil Palembang tourism.

Kategori :