“Manuver ini sering kami gunakan untuk memancing pergerakan benda di dasar sungai, terutama saat arus cukup tenang. Ini juga membantu mengatasi hambatan akibat endapan lumpur,” jelas Raymond.
BACA JUGA:Sempat Buron Setahun, Sulaiman Akhirnya Ditangkap Polisi !
BACA JUGA:Bidik Korupsi Dana Hibah PMI Rp 2 Miliar : Kejari Ogan Ilir Periksa Belasan Saksi !
Sementara itu, SRU kedua melakukan pencarian dari jalur darat dengan metode Detection Mode, yaitu pencarian berbasis analisis kemungkinan ditemukannya tanda-tanda korban, seperti pakaian, sandal, atau barang pribadi lainnya.
Selain itu, SRU kedua juga melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi ke warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, dengan harapan jika ada yang melihat tanda-tanda korban dapat segera melapor.
Cuaca di lokasi pencarian sejak beberapa hari terakhir disebut cukup bervariasi, dengan hujan sesekali turun dan angin yang kadang cukup kencang.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencarian karena mempercepat arus sungai dan mengurangi jarak pandang di air.
BACA JUGA:Sempat Setahun Buron, Sulaiman Akhirnya Ditangkap Polisi, Ini Kasusnya!
BACA JUGA:Agen BRILink di Tanjung Raja Dirampok saat Listrik Padam : Uang Tunai Rp 338 Juta Raib !
“Kondisi air Sungai Musi cukup keruh dan dalam. Arus bawahnya juga kuat, jadi tim harus ekstra hati-hati agar tidak membahayakan keselamatan personel,” tambah Raymond.
Pencarian melibatkan personel dari Basarnas Kantor SAR Palembang, TNI/Polri, BPBD Musi Banyuasin, Dinas Sosial, Perangkat Desa Tanjung Agung Barat, dan masyarakat setempat.
Koordinasi lintas instansi ini dilakukan secara intensif agar operasi SAR berjalan efektif.
Warga desa setempat terlihat turut aktif membantu dalam proses pencarian dengan menyisir pinggiran sungai dan menyediakan logistik bagi para petugas SAR.
Kepala Desa Tanjung Agung Barat, Suparno, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja cepat dan tanggap dari tim SAR serta dukungan dari aparat pemerintah daerah.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran tim SAR dan aparat lainnya. Warga kami juga terus membantu sesuai kemampuan, termasuk menjaga akses jalan ke lokasi dan menyediakan informasi terkait kebiasaan korban,” ucap Suparno.
Pihak keluarga korban, meski sudah pasrah dengan kemungkinan terburuk, tetap berharap adanya mukjizat.