Laga melawan Yaman menunjukkan bagaimana Timnas U-17 Indonesia semakin matang dari segi strategi dan mental.
Nova Arianto kembali menurunkan susunan pemain yang sama saat mengalahkan Korea Selatan, dan hasilnya tak mengecewakan.
Gol pertama lahir dari kaki Zahaby Gholy di menit ke-15, disusul gol Fadly Alberto pada menit ke-26, yang membuat Indonesia menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.
BACA JUGA:Perasaan Evandra Florasta saat Dipercaya Menjadi Eksekutor Penalti ke Gawang Korea Selatan !
BACA JUGA:Klasemen Grup C Piala Asia U-17 : Yaman Memimpin, Indonesia Tempel Ketat !
Yaman sempat memberikan tekanan di awal babak kedua. Mereka memperkecil ketertinggalan melalui penalti yang dieksekusi dengan baik oleh Mohammed Al Garash pada menit ke-48. Namun Garuda Muda tidak goyah.
Jelang laga berakhir, dua gol tambahan datang dari Evandra Floresta, keduanya lewat titik putih.
Penalti pertama dimenangkan lewat umpan Josh Holong Junior, sedangkan yang kedua menjadi penutup manis kemenangan Indonesia malam itu.
Skor akhir 4-1 menjadi bukti bahwa Indonesia bukan hanya solid di lini belakang, tetapi juga tajam dan efektif di depan gawang lawan.
Erick Thohir juga mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran dan kestabilan mental pemain.
Menurutnya, turnamen ini masih panjang, dan setiap pertandingan memiliki tantangan tersendiri.
“Kami minta semua pemain dan pelatih menjaga fisik dan mental dalam intensitas tinggi. Ini penting demi hasil maksimal di pertandingan selanjutnya,” tegas Erick.
Indonesia sebelumnya pernah menorehkan prestasi cukup baik di level usia muda Asia.
Pada tahun 1990, Indonesia mencapai semifinal Piala Asia U-16, sementara pada 2018, Garuda Muda menembus perempat final Piala Asia U-17.
Namun hasil kali ini berpeluang mengukir pencapaian yang lebih tinggi.
Bagi Erick Thohir, kesuksesan ini tak lepas dari kerja kolektif seluruh elemen sepak bola nasional.