Strategi serangan balik cepat dan memanfaatkan sisi lapangan menjadi senjata utama.
Tim juga lihai dalam menganalisis kelemahan lawan, seperti ketika melawan Yaman yang cenderung lemah di sisi kiri dan tengah.
Dua dari tiga gol Indonesia ke gawang Yaman berasal dari area tersebut.
Di balik performa impresif Garuda Muda, sosok Nova Arianto menjadi arsitek utama.
Ia mampu meracik strategi yang sesuai dengan karakter pemain dan lawan yang dihadapi.
Alih-alih mengejar permainan indah, Nova memilih pendekatan pragmatis dan efektif.
Hal ini sesuai dengan filosofi pelatih modern yang mengutamakan hasil dan efisiensi.
Nova juga diperkirakan akan merotasi pemain saat melawan Afghanistan.
Selain menjaga kebugaran pemain inti, laga ini menjadi kesempatan emas untuk menguji kedalaman skuad.
Rotasi ini juga akan menambah unsur kejutan dalam strategi, karena calon lawan akan kesulitan membaca kekuatan penuh Indonesia.
Statistik sejauh ini pun mendukung Garuda Muda.
Mereka menjadi salah satu tim paling produktif dalam mencetak gol, dan bersama Korea Selatan menjadi yang paling minim kebobolan.
Ini menandakan keseimbangan antara lini depan dan belakang yang sangat solid.
Dengan semangat juang, kedewasaan taktik, dan kekompakan tim.
Garuda Muda bukan hanya memberikan harapan baru untuk masa depan sepak bola Indonesia, tetapi juga menghadirkan kebanggaan besar di momen Lebaran ini.
Masyarakat Indonesia kini menanti kejutan berikutnya dari Putu Apriawan dkk, yang telah menjelma menjadi kekuatan baru Asia di level usia muda.