Proses pembungkusan harus dilakukan dengan hati-hati karena daun pandan lebih rapuh dan mudah robek. Selain itu, daun pandan harus dipilih yang masih segar agar aroma khasnya tetap terjaga.
Proses pembuatannya dimulai dengan memilih daun pandan yang cukup panjang dan lebar. Setelah dicuci bersih, daun kemudian dianyam dengan pola ketupat yang khas.
Setelah anyaman selesai, beras yang telah dicuci dan direndam beberapa jam dimasukkan ke dalam anyaman ketupat sekitar setengah penuh.
Ketupat kemudian direbus dalam air mendidih selama 4 hingga 5 jam agar matang sempurna.
Tak hanya menghadirkan rasa dan aroma yang khas, daun pandan juga memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Kandungan antioksidan dalam daun pandan dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
Selain itu, pandan dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri serta memiliki efek menenangkan bagi tubuh.
Menurut ahli gizi dari Universitas Indonesia, Dr. Andini Prasetya, ketupat daun pandan bisa menjadi pilihan lebih sehat.
“Daun pandan mengandung senyawa aktif yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah. Jadi, mengonsumsi ketupat daun pandan bisa memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketupat daun pandan mulai menarik perhatian masyarakat luas.
Banyak pedagang makanan khas tradisional yang kini menjual ketupat daun pandan sebagai alternatif ketupat janur.
Di beberapa restoran khas Nusantara, menu ketupat daun pandan bahkan menjadi salah satu hidangan favorit.
Salah satu pelanggan setia di restoran khas Betawi di Jakarta, Ibu Rini, mengungkapkan bahwa ia lebih menyukai ketupat daun pandan karena aroma harumnya yang lebih kuat.
“Ketupat daun pandan ini benar-benar beda, lebih wangi dan teksturnya lebih lembut. Kalau disandingkan dengan opor ayam atau rendang, rasanya makin nikmat,” tuturnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, inovasi dalam kuliner terus berkembang tanpa meninggalkan akar budaya yang sudah ada.
Ketupat daun pandan menjadi salah satu contoh bagaimana kuliner tradisional dapat terus beradaptasi dengan selera masyarakat modern tanpa kehilangan identitasnya.