MUARA ENIM - Seluruh sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim yang terkena dampak banjir telah diliburkan sementara sampai kondisi normal kembali.
"Setelah Pak Bupati meninjau ke lapangan, telah memerintahkan saya untuk meliburkan sekolah yang terdampak banjir," kata Kadiknas Muara Enim Rusdi Khairullah, Minggu (14/1).
Menurut Rusdi, memang ada beberapa sekolah yang sudah terkena dampak banjir terutama di Kecamatan Benakat.
Dia telah memerintahkan para pengawas sekolah untuk mendata dan melihat langsung kondisi dilapangan, jika memang tidak memungkinkan untuk sekolah untuk cepat-cepat diliburkan sebab jangan sampai menimbulkan permasalahan baru.
BACA JUGA:Ribuan Warga Prabumulih Terdampak Banjir, Pj Wako Pantau Langsung Gunakan Perahu Karet
BACA JUGA:Krakk, Krakk.. Rumah Yuli Nyaris Hanyut
"Kalau sudah banjir, biasanya sekolah yang terkena banjir akan kotor dan berkumpur. Itu berbahaya sebab licin, daripada anak-anak celaka lebih baik dibersihkan dahulu jika sudah benar-benar layak barulah sekolah dibuka lagi," pungkasnya.
Selain itu, lanjut Rusdi, jika tempat tinggal mereka masih kebanjiran tentu akan merepotkan orangtua untuk antar jemput sekolah, dan juga berbahaya. Namun bagi sekolah yang tidak terkena dampak tentu tetap sekolah seperti biasanya.
Sementara itu, Hadian (49) Ketua RT 01, RW 01, Dusun 1, Desa Betung, Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, mengatakan bahwa banjir yang melanda desanya mulai dari hari Sabtu pada malam harinya dan sampai saat ini, (Minggu,red), air masih menggenangi desanya.
Kalau rumah yang terdampak banjir ada sekitar 200 rumah termasuk tempat ibadah, sekolah dan jembatan gantung yang tenggelam.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Dirikan Posko Penampungan Korban Banjir di 7 Titik
BACA JUGA:Tinjau Banjir Bandang di Muratara, Anggota DPR RI Berikan Bantuan
Untuk ketinggian air bervariasi dari semata kaki hingga 3 meteran.
"Saat ini, kami membutuhkan sembako sebab warga rata-rata tidak bisa mencari nafkah," ujarnya.(ozi)