BACA JUGA:Masyarakat Tinggal di Bantaran Sungai Harus Waspada
Iqbal Ali Syahbana, Kepala BPBD Sumatera Selatan, menjelaskan bahwa banjir bandang ini dipicu oleh hujan yang terus berlanjut, membuat Sungai Rawas dan Sungai Rupit meluap.
Luapan air tersebut mendorong air hingga ke pemukiman warga, menyebabkan rumah-rumah terendam. Total rumah yang terendam mencapai 4.229, dengan rincian dua rumah rusak hanyut, delapan rumah rusak berat, 229 rusak ringan, dan 3.990 terendam.
"Kondisi yang terparah berada di daerah Lesung batu di mana air sudah mencapai dua meter dan hujan masih berlangsung," kata Iqbal.
Seluruh warga yang tertahan di rumah telah berhasil dievakuasi, namun kerugian meluas ke sawah, kebun, peternakan, jalan, dan irigasi.
Untuk membantu warga terdampak, Gubernur Sumsel telah mengirimkan bantuan berupa 600 paket sembako dan 1.000 kilogram beras.
Bantuan diserahkan kepada warga yang tidak dapat beraktivitas karena sawah dan kebun terendam banjir.
Selain itu, fasilitas kesehatan juga telah disiapkan di tenda pengungsian, dan tim trauma healing dikerahkan untuk memberikan dukungan psikologis.
Banjir bandang di Muratara menjadi sorotan karena merupakan kejadian terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah terus melakukan upaya penanganan dan bantuan kepada warga terdampak.
Sementara BPBD terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terutama di sekitar bantaran sungai.***