Polda Sumsel menyatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai di sini.
Penangkapan tersangka Bagol akan dijadikan pintu masuk untuk mengungkap jaringan narkoba yang lebih luas di Sumatera Selatan.
"Kami akan menelusuri lebih dalam terkait asal muasal barang bukti sabu yang diperoleh tersangka. Kami juga akan mencari tahu siapa saja kaki tangan yang bekerja di bawah tersangka untuk menghentikan rantai peredaran narkoba di wilayah ini," jelas Harissandi.
Selain itu, pihak kepolisian juga berencana menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) serta pemerintah daerah dalam upaya pemberantasan narkoba di Sumatera Selatan.
"Kami akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan aparat desa, untuk menekan peredaran narkoba di desa-desa. Edukasi kepada masyarakat juga akan terus kami lakukan agar mereka tidak terjerumus dalam lingkaran narkoba," tambahnya.
Penangkapan bandar narkoba di OKU Selatan ini menjadi bukti keseriusan aparat kepolisian dalam memberantas narkotika.
Dengan barang bukti yang cukup besar dan keterlibatan jaringan luas, kasus ini menjadi salah satu yang terbesar di wilayah Sumatera Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Keberhasilan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan narkoba lainnya serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih proaktif dalam membantu kepolisian memberantas narkotika.
Dengan kerja sama yang erat antara aparat penegak hukum dan masyarakat, diharapkan peredaran narkoba di Sumatera Selatan dapat ditekan secara signifikan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.